Anggota TNI AL Jadi Korban Pengeroyokan Belasan Brimob di Maluku, Begini Kata Kapuspen TNI
- Tangkapan Layar: TikTok
Maluku – Baru-baru ini viral di media sosial yang memperlihatkan aksi pengeroyokan anggota TNI AL yang dilakukan oleh sejumlah anggota Brimob di Maluku. Sontak saja, peristiwa pengeroyokan tersebut menjadi tontonan sejumlah pembeli dan pedagang di Pasar Timur Maluku.
Melansir dari akun TikTok @satu.suara.news, sekitar pukul 10.00 WIT, diperkirakan 10 personel anggota Brimob Kompi C Yon Pelopor Dopo tengah melakukan partoli rutin. Dalam kegiatan tersebut, anggota Brimob menggunakan kendaraan dinas truk Brimob.
Saat tiba di kawasan Pasar Timur, kendaraan sepeda motor milik anggota TNI AL tersebut menghambat laju mobil patroli Brimob. Seorang anggota TNI AL, yang sedang berbelanja tersebut memberikan isyarat kepada anggota Brimob untuk melintas dengan pelan-pelan.
Bukan tanpa alasan, anggota TNI itu mengingatkan bahwa di depan pasar ada banyak aktivitas masyarakat. Namun, isyarat tersebut tidak diterima positif oleh anggota Brimob. Mobil patroli Brimob tersebut pun berhenti dan para anggota polisi turun dari mobil.
Setelah itu, ada sejumlah oknum Brimob yang tiba-tiba saja memukul anggota TNI AL. Meski dua anggota TNI AL yang berada di lokasi mencoba memberikan informasi mengenai identitas mereka, tapi aksi pemukulan dan pengeroyokan tersebut masih terus berlanjut.
Ibu-ibu yang melihat aksi pengeroyokan tersebut menjerit ketakutan mengingat dua garda terdepan negara sedang berseteru. Peristiwa pengeroyokan tersebut terjadi di Pasar Timur, Kepulauan Aru, Maluku pada Sabtu, 20 Januari 2024 lalu.
Kini, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan bahwa anggota TNI AL tersebut bertugas di Lanal Aru, Kapal Angkatan Laut Pulau Trangan, Dobo, Maluku. Sementara anggota Brimob diketahui bertugas di Kompi C Yon Pelopor Dobo.
"Memang benar terjadi keributan kecil antara anggota Kompi C Yon Pelopor Brimob dan anggota Lanal Aru Kepulauan Aru. Dan Lanal Aru & Danki C pelopor," kata Gumilar melalui keterangan tertulisnya yang dilansir pada Senin, 22 Januari 2024.
Gumilar menegaskan bahwa permasalahan tersebut telah diselesaikan oleh kedua belah pihak. Namun, ia belum merinci penyebab terjadinya pengeroyokan pada Sabtu, 20 Januari 2024.