Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas, Pesan Mbah Maridjan Langsung Viral
- YouTube
Jakarta – Gunung Merapi yang berada di kawasan Provinsi Jawa Tengah dan DIY mengeluarkan awan panas pada Kamis malam, 18 Januari 2024. Dua kali awan panas guguran ini dimuntahkan Merapi dengan jarak luncur 2.400 meter atau 2,4 kilometer.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso menyebut bahwa guguran awan panas tersebut terjadi sekitar pukul 19.56 dan 20.03 WIB. Awan panas tersebut meluncur ke arah Kali Bebeng.
"Terjadi Awan Panas Guguran di Gunung Merapi tanggal 18 Januari 2024 pukul 19:56 WIB dan 20.03 WIB. Awan panas guguran dengan Amplitudo max 35 mm, durasi 227 detik dan 242 detik. Jarak luncur 2400 meter ke Barat Daya ( Kali Bebeng)," kata Agus dalam keterangan tertulisnya.
Agus menjelaskan bahwa saat ini kondisi Gunung Merapi secara visual berkabut. Arah angin mengarah ke sisi Tenggara dan Gunung Merapi saat ini diguyur hujan. Agus mengingatkan potensi bahaya lahar di sungai yang berhulu di Gunung Merapi hingga ancaman awan panas.
Kini, video Mbah Maridjan yang merupakan juru kunci Gunung Merapi yang meninggal dunia di tengah letusan gunung pada 2010 silam viral di media sosial. Sebelum meninggal, ia sempat menyampaikan pesan mengenai apa yang harus dilakukan ketika terjadi letusan.
"Kalau butuh pasir biarlah diberi pasir tapi jangan sampai Jogja mengambil pasir pakai backhoe," kata Mbah Maridjan dalam rekaman wawancara yang diunggah akun TikTok @danak777.
Melalui pesan tersebut, Mbah Maridjan mengingatkan para pemangku jabatan di empat kabupaten sekeliling Merapi untuk peduli dengan eksploitasi pasir vulkanik di wilayah tersebut.
Bukan hanya itu, mendiang Mbah Maridjan juga mengingatkan bahwa pengambilan pasir dengan memakai backhoe di kawasan Yogyakarta membuat Gunung Merapi murka dan mengeluarkan awan panas. Cetha kuwi! (Jelas itu!)," tambah Mbah Maridjan.