Budiman Sudjatmiko: Masyarakat Desa Bisa Jadi Pengelola Industri Pertanian

Budiman Sudjatmiko saat acara Kopdarnas PSI
Sumber :
  • Dok. PSI

VIVA – Menjelang debat ke-4 yang salah satunya akan membahas mengenai masyarakat adat dan desa, Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo Gibran Budiman Sudjatmiko menggarisbawahi tekad pasangan calon nomor urut 2 tersebut untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat desa dengan memberdayakan pertanian di desa yang lebih berwawasan industri

Institut Teknologi Sumatera Gandeng Akseleraksi Digitalisasi UMKM

“Masyarakat desa bisa jadi pengelola industri pertanian. Perjuangan Prabowo Gibran adalah mengubah masyarakat desa yang agraris menjadi masyarakat industri pertanian, yang dikelola oleh masyarakat desa itu sendiri,” jelas Budiman kepada wartawan Kamis, 18 Januari 2024. 

Dewan Pembina Relawan Prabowo Budiman Bersatu (Prabu), Budiman Sudjatmiko, saat berorasi di depan kalangan milenial dan Gen Z pada konser Prabu Untuk Indonesia Maju yang menghadirkan Dewa 19 di Bandarlampung, Senin, 4 Desember 2023.

Photo :
  • ANTARA/Dian Hadiyatna
Wahono-Nurul Mau Majukan Sektor Pertanian Bojonegoro, Begini Caranya

Budiman menjelaskan pola pertanian yang masyarakat desa saat ini masih belum memenuhi kebutuhan pangan yang diikuti pertumbuhan penduduk Indonesia. 

“Disamping kita masih kekurangan lahan panen, pola pertanian kita di tingkat desa masih sangat agraris. Kalau pertanian dikelola agraris ini hanya bisa untuk kebutuhan pribadi. Jadi kita masih mengimpor pangan,” jelasnya. 

Mengenalkan Perkebunan Sejak Dini: Edukatif untuk Masa Depan yang Berkelanjutan

Sebaliknya jika dalam masyarakat industri pertanian, lanjut Budiman, lahan yang ada bisa menghasilkan hasil yang melimpah. 

“Dengan bantuan teknologi industri pertanian, termasuk teknologi digital, meski lahan yang sedikit hasil intensifikasinya sangat tinggi. Bahkan bisa menjadi eskportir pangan,” jelasnya. 

Bacapres Prabowo Subianto dengan Budiman Sudjatmiko

Photo :
  • ANTARA Foto

Budiman mencontohkan beberapa negara yang bisa melakukan hal tersebut. 

“Di Belanda, Jerman, Jepang, Korea, memiliki lahan pertanian yang lebih kecil dari kita Namun mereka membangun modernisasi sektor pertanian di desa-desa. Diikuti oleh hiliriassi hasil pertanian tersebut, sehingga bisa menjadi eksportir pangan,” jelasnya.  

Industrialisasi pertanian di tingkat desa, lanjut Budiman, bisa dilakukan sendiri oleh masyarakat desa dengan membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) maupun koperasi

“Nantinya pengelolaan tidak dibagi lagi menjadi kecil-kecil. Tapi dengan koperasi berskala besar, dalam luasan lahan yang terkonsolidasi secara besar-besaran. Diikuti intervensi teknologi pertanian yang dikelola oleh masyarakat desa itu sendiri  Ini akan memaksimalkan potensi pertanian di pedesaan,” jelas Budiman. 

Pengelolaan lahan bersifat industri seperti ini, lanjut Budiman, akan mampu meningkatkan produksi pertanian menuju swasembada, bahkan melakukan eskpor pangan.

“Ini juga bisa membentuk lumbung pangan di daerah. Disamping kita membuat lumbung pangan nasional dalam bentuk food estate sebagai cadangan strategis ketahanan. Targetnya di komoditas tertentu nanti kita akan bisa mencapai swasembada, Bahkan jika terlewati kita bisa menjadi eksportir,” pungkas Budiman.

Calon bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama (kanan)

Egi-Syaiful Siap Latih dan Damping Pedagang Lampung Selatan Adaptasi dengan Teknologi

Digitalisasi adalah langkah penting bagi pedagang agar tetap relevan di era modern.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024