69.478 Jiwa Terdampak Banjir hingga Tanah Longsor di Kalbar Awal 2024
- VIVA.co.id/Destriadi Yunas Jumasani (Pontianak)
Kalbar – Sebanyak 5 kabupaten di Kalimantan Barat (Kalbar) mengalami bencana banjir, puting beliung dan tanah longsor (Batingsor) di bulan Januari 2024 ini.Â
Kasatgas informasi BPBD Kalbar, Daniel mengatakan berdasarkan data terakhir pihaknya diketahui bencana alam di awal tahun ini berdampak pada 22.205 Kepala Keluarga (KK) atau sebanyak 69.478 jiwa.Â
Daniel menjabarkan untuk wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, bencana banjir melanda 50 desa di 11 kecamatan, yang berdampak pada 30.169 jiwa dan merendam 5.750 rumah warga.
"Tercatat ada 2 unit rumah serta 1 jembatan rusak berat," ucap Daniel pada Rabu 17 Januari 2024.
Sedangkan di Kabupaten Bengkayang, banjir terjadi di 4 desa yang berada di 2 kecamatan, berdampak pada 214 KK dan 251 rumah warga.
"Satu rumah warga dan tiga jembatan gantung rusak berat," katanya.Â
Untuk di Kabupaten Landak terdata ada 23 desa di 6 kecamatan dilanda banjir yang berdampak pada 24.683 jiwa, dengan 6.753 rumah terendam banjir.
"18 jiwa diketahui sempat mengungsi akibat banjir," jelasnya.Â
Selanjutnya di Kabupaten Kubu Raya ada 6 desa di 3 kecamatan yang terendam banjir dan berdampak pada 8.009 jiwa dan merendam 2.216 rumah.Â
Sedangkan di Kabupaten Sambas, banjir merendam 20 desa di 8 kecamatan yang berdampak pada 6.617 jiwa dan 1.823 rumah warga terendam banjir.
"Menurut informasi petugas di lapangan ada satu KK dilaporkan telah mengungsi," terangnya.Â
Secara rekapitulasi, bencana Batingsor yang terjadi 103 desa di 30 kecamatan dan 5 kabupaten di Kalbar berdampak pada 22.205 KK atau 69.478 jiwa.
"Mengakibatkan 7 KK dan 18 jiwa mengungsi, serta merendam 16.783 rumah warga," ujarnya.Â
Atas sedikitnya warga yang mengungsi karena banjir, Daniel mengimbau masyarakat terdampak banjir agar mau dievakuasi petugas ke tempat yang telah disiapkan, supaya penanganan dapat dioptimalkan.Â
"Kami mendorong Pemkab Sambas segera menetapkan status tanggap darurat bencana, agar penanganan kepada masyarakat terdampak lebih optimal," pungkasnya.