Cegah Kebakaran di TPA, Ratusan Pemulung Ikut Pelatihan K3

Para pemulung mengikuti pelatihan K3.
Sumber :
  • IPI

Jakarta – Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) menggelar pelatihan Keselamatan dan Keamanan Kerja (K3) bagi para pemulung. Terdapat sekitar 300 pemulung yang mengikuti kegiatan tersebut.

Kabar Baik, Permintaan Tenaga Kerja Terampil Indonesia di Pasar Global Meningkat Tajam

Dalam kegiatan yang diadakan di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Kota Tangerang, Banten, Senin, 15 Januari 2024 itu, para pemulung juga diberi pemahaman mengenai pencegahan kebakaran di TPA.

Ketua Umum IPI, Pris Polly Lengkong, menjelaskan pelatihan ini dilatari peristiwa terbakarnya TPA Rawa Kucing pada 20 Oktober 2023. Ketika itu, sekitar 80 persen dari 34 hektare luas TPA tersebut, termasuk bangunan gudang timbang, terbakar. 

Kebakaran Permukiman Warga, Perjalanan KRL Manggarai-Tanah Abang Terganggu

“Agar peristiwa kebakaran itu tidak terulang, para pemulung diberi pelatihan tentang K3 dan pencegahan terhadap kebakaran,” kata Pris sapaan akrab Pris Polly Lengkong dalam keterangannya, Selasa, 16 Januari 2024. 

Para pemulung mengikuti pelatihan K3.

Photo :
  • IPI
KNKT Ungkap Mobil Listrik Berisiko Terbakar saat Naik Kapal Laut

Dalam pelatihan yang didukung Pemerintah Kota Tangerang dan produsen air mineral dalam kemasan, Danone Aqua Indonesia, tersebut para pemulung diberi pemahaman dan pengetahuan tentang bagaimana mengantisipasi dan mencegah terjadinya kebakaran di TPA, seperti tidak merokok di area TPA. 

Para pemulung juga harus menjaga keselamatan diri dengan menggunakan perlengkapan kerja yang memadai. “Kami membagikan alat pelindung diri (APD) dan sepatu boots kepada para pemulung agar mereka lebih terlindungi ketika bekerja. Kami berharap pelatihan ini dapat berdampak pada kesejahteraan pemulung,” kata Pris.

Sarni, 42 tahun, pemulung yang juga anggota IPI menyatakan terima kasih  atas pelatihan dan pemberian bantuan Alat Pelindung Diri (APD). “Sepatu ini akan saya pakai agar tidak kena beling, paku atau kutu air,” katanya.
 
Di TPA Rawa Kucing ada sekitar 400 pemulung yang menggantungkan hidupnya dari sampah. Mereka bekerja memilah sampah lalu menjual hasil pilahannya ke pelapak. Berlokasi di Desa Neglasari, Kota Tangerang, TPA ini beroperasi sejak 1992 dikelola oleh Pemerintah Kota Tangerang. TPA seluas 34 hektare ini sejatinya hanya dapat menampung  900–1.000 ton per hari tapi saat ini sampah yang dibuang ke sana mencapai 1.400 ton per hari. 
 
Kepala Bidang Kebersihan dan Pengolahan Sampah DLH Kota Tangerang, Iwan mengapresiasi pemulung di TPA Rawa Kucing yang telah membantu mengurangi sampah di TPA.  “Saya berharap pemulung ikut menjaga keamanan dan ketertiban di TPA Rawa Kucing, terutama dari bahaya kebakaran, misalnya tidak merokok di TPA,” kata Iwan. 

Sementara itu, Senior Manager Packaging Circularity Danone Indonesia, Jeffri Ricardo, mengatakan edukasi ini penting untuk meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan pemulung. Pihaknya terus berupaya meningkatkan jumlah pasokan kemasan plastik pascakonsumsi untuk didaur ulang. 

“IPI dengan jaringan pemulung merupakan salah satu rantai pasok untuk meningkatkan daur ulang kemasan plastik dan mendorong percepatan ekonomi sirkular,” kata Jeffri. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya