Mengulas Omongan Andika Perkasa dan KSAD Maruli Soal Kasus Relawan Ganjar di Boyolali

KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak
Sumber :
  • AP Photos

Jakarta – Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa turut buka suara atas penganiayaan yang dilakukan oleh oknum TNI di depan Markas Yonif 408/Suhbrastha Boyolali. Ia menyebut bahwa kejadian itu berlangsung secara spontanitas karena salah paham. 

Andika Perkasa kemudian menyebut bahwa calon presiden Ganjar Pranowo langsung menjenguk dan mendengarkan langsung kronologi dari dua orang korban. Menurut dia, tak ada peringatan terlebih dahulu dari anggota TNI melainkan langsung menyerang para relawan

"Inilah yang kemudian direspons oleh Mas Ganjar di video tadi, yang juga seingat saya direspons oleh Ketua DPC PDIP Boyolali. Disitu jelas kalau dari videonya tidak ada proses kesalahpahaman,” kata Andika Perkasa di Media Center TPN Ganjar-Mahfud.

Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Andika Perkasa

Photo :
  • YouTube: Total Politik

“Yang ada adalah langsung penyerangan, atau tindak pidana penganiayaan. Kemudian dari keterangan saksi pun yang kemudian diucapkan ulang oleh Mas Ganjar, dan diucapkan ulang oleh Ketua DPC PDIP Boyolali juga nyatakan hal yang sama," jelas dia.

Lebih lanjut, Andika Perkasa juga melontarkan pendapat atas pernyataan dari Komandan Kodim (Dandim) Boyolali, Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo. Ia menilai bahwa kejadian tersebut berlangsung secara spontanitas karena adanya kesalahpahaman kedua belah pihak. 

“Di statement itu antara lain dinyatakan salah satunya adalah kesalahpahaman antara dua pihak. Kronologi ini kan sangat tidak akurat. Artinya, saya bisa membayangkan karena saya pernah menangani banyak hal seperti ini," kata Andika Perkasa.

Sementara itu, KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak juga turut buka suara atas penganiayaan yang dilakukan oleh para oknum TNI tersebut. Saat menjadi bintang tamu dalam sebuah acara, ia menegaskan bahwa anggota TNI telah memperingatkan para relawan tersebut. 

Bertaruh Nyawa, Prajurit Guntur Geni Kostrad Bantu Proses Persalinan Ibu Hamil di Pos Jaga Perbatasan RI-Malaysia

KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak

Photo :
  • AP Photos

"Coba analisa kejadian itu jangan hanya berdasarkan video pendek saja yang durasinya beberapa detik itu, lalu langsung mengambil kesimpulan. Itu terjadinya jam 11.19 WIB,” kata Maruli Simanjuntak dalam program Rosi di YouTube Kompas TV.  

Pimpin Apel Khusus Awal Tahun, KSAU Ungkap Sederet Tantangan Prajurit TNI AU di Tahun 2025

“Mereka sudah berputar-putar sejak pukul 09.00 WIB. Kalau kita lihat di video itu, mereka sudah pulang pergi delapan kali di depan batalyon. Mereka sudah berulang kali diingatkan. Sekian persen dari mereka itu mabuk," lanjut jenderal TNI bintang empat tersebut.

Aksi pencegatan tersebut dipicu karena tujuh orang korban sudah berputar-putar sebanyak delapan kali dengan menggunakan knalpot brong. Bukan hanya itu, para relawan Ganjar Pranowo itu juga dalam kondisi mabuk-mabukan atau dalam pengaruh alkohol. 

6 Bulan Bergerak Senyap di Papua, Puluhan Prajurit Marinir yang Tergabung di Satgas Damai Cartenz Kembali ke Home Base

“Dia kan kondisi mabuk, tanyakan saja sama orang rumah sakit. Ya kalau pakai batu, masak seminggu sembuh. Pasti hancur kalau pakai batu. Itu akan terungkap di sidang. Dia punya pembelaan, nanti kita juga ada pembelaan. Jangan dihiperbolakan,” tutupnya. 

VIVA Militer: Panglima TNI beri atensi khusus untuk Babinsa

Panglima TNI: Oknum Prajurit Penembak Bos Rental Mobil di Rest Area Merak-Tangerang Sudah Diamankan

Saat ini terduga pelaku sedang menjalani pemeriksaan di Puspomal

img_title
VIVA.co.id
3 Januari 2025