Bikin TNI Ditakuti Tentara Luar, Ini 5 Alutsista Canggih yang Dibeli Menhan Prabowo
- Istimewa/Viva Militer
Jakarta - Sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto pastinya akan memberikan perlengkapan Alutsista yang terbaik untuk Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Seperti diketahui, Alutsista sangat penting untuk perlengkapan TNI. Pasalnya jika terjadi sesuatu dengan kesatuan Indonesia, mereka adalah garda paling depan untuk menjaga marabahaya dari negara-negara lain:
Berikut beberapa Alutsista canggih yang dibeli Menhan Prabowo untuk perlengkapan tempur TNI, dilansir dari berbagai sumber:
1. Kendaran Taktis Maung
Alutsista terus dimodernisasi agar terus mendukung TNI untuk melaksanakan tugas dan fungsi untuk menjaga keamanan dan pertahanan negara. Prabowo sangat optimis dengan sistem pertahanan dan kemampuan pertahanan yang baik bakal disegani di kancah politik Internasional.
Kendaraan Taktis atau Rantis Maung merupakan sebagian dari jenis alutsista yang dibeli Indonesia semasa Prabowo menjabat, Rantis Maung tersebut dibuat dari PT Pindad yang digunakan untuk memperkuat tugas prajurit TNI. Prabowo Subianto menyerahkan kendaraan Rantis Maung saat melaksanakan rapat pimpinan ke Kementrian Pertahanan di Jakarta pada Januari 2011 lalu.
Kendaraan ini mampu bergerak dengan kecepatan 120 Km per jam dan juga dapat menjangkau jarak tempuh hingga 800 KM, bahkan kendaraan ini dilengkapi dengan senjata yang berada di atasnya, selain itu juga kendaraan itu dapat menempuh medan yang sulit dan mampu beroperasi di luar jalan aspal.
2. Pesawat Tempur Dassault Rafale
Pemerintahan Indonesia diketahui mengakuisisi 6 pesawat tempur Dassault Rafale yang diproduksi dari negara asalnya Prancis. Penandatanganan pembelian alutsista pesawat ini dilakukan oleh Kementerian Pertahanan diperuntukan untuk TNI, secara keseluruh Indonesia memboyong 42 Jet Tempur Dassault Rafale dan Prabowo menjelaskan pembelian 36 pesawat bakal menyusul.
Bila perbelanjaan 42 Jet tempur dapat terjadi, jumlah jet Dassault Rafale yang bakal diboyong oleh pemerintah Indonesia bakal melebih target semula, selain akuisisi jet rafale, penandatanganan kontrak ini sepakan dengan adanya dukungan latihan persenjataan oleh pemerintah Prancis.
Seperti yang diketahui pesawat tempur Jet Rafale dapat menyerang baik didarat maupun di laut, pengintaian dan serangan akurasi tinggi serta pencegahan senjata nuklir, bahkan pesawat tersebut memiliki rentan sayap selebara 10,90 meter dan memiliki panjang 15,30 Meter dan tingginya 5,30 Meter.
3. Pesawat Angkut
Indonesia secara resmi mengakuisisi dua unik pesawat angkut Airbus A400M yakni pesawat yang memiliki daya jelajah sangat jauh yaitu 8900 KM, pesawat tersebut memiliki konfigurasi multi peran dan daya angkut, kesepakatan yang dilakukan oleh Prabowo tersebut termasuk paket dukungan lengkap untuk perawatan dan pelatihan.
Selain itu Kemhan berkomitmen melakukan perbelanjaan pesawat angkut sejenis, pesawat angkut tersebut digunakan untuk transportasi taktis serta pengiriman personel dan barang untuk pendaratan di medang perang. pesawat angkut memiliki tiga kemampuan yaitu pengangkutan taktis, pengangkutan strategis dan pengisian bahan bakar di udara.
Ruang akut perawat tersebut memiliki daya tahan dan menampung beban 37 ton dan dapat mengangkut bahan bakar kapasitas 80 ton. Selain itu pesawat ini mampu mengangkat 116 personal dengan peralatan lengkap siap tempur. Maka dari itu pesawat ini sangat penting di berbagai misi.
Pada Juni 2021 Prabowo menandatangani kontrak kerja sama berupa pembelian Alutsista untuk keperluan TNI berupa kapal perang Fregat dari perusahaan asal Italia yaitu Fincantieri, melalui kesepakatan ini perusahan itu bahkan menyuplai 6 kapal perang Fregat dan 2 kapal perang Fregat bekas.
Kapal Fregat diketahui dibangun 1990 an oleh Fincantieri untuk angkatan laut Italia, pada saat itu ada 8 kapal yang dibuat dan kini angkatan laut italia akan mengoperasikan dua kapal yang akan diganti dengan yang baru.
kapal Fregat ketahui memiliki panjang 122 Meter dan memiliki berat 3.040 Ton dan dapat mengganggu 200 lebih kru dan dilengkapi oleh persenjataan misil anti kapal permukaan, selain itu kapal Fregat yang baru dilengkapi oleh fitur kapal anti selam.
Selain pesawat tempur, pemerintah Indonesia juga berencana membeli kapal selam Scorpene asal Prancis, rencana pembelian ini salah satu bentuk kerja sama pengembangan dan penelitian tentang kapal selam yang ditandatangani PT Pal Indonesia dan Naval Group Prancis. Prabowo menjelaskan bahwa rencana pembelian itu termasuk sebagai air independent propulsion atau AIP, beserta suku cadang yang dibutuhkan.
Scorpene merupakan kapal selam diesel listrik yang dikembangkan oleh DCNS Prancis dan perusahaan Spanyol NAVANTIA, pasca peperangan antara dua perusahaan, kapal Scorpene hanya dipasarkan oleh DCNS dan dianggap sebagai desain Prancis.