Kabar Duka, Dokter Lo Asal Solo yang Gratiskan Biaya Berobat Meninggal Dunia
- Fajar Sodiq (Solo)
Solo – Kabar duka datang dari Kota Solo. Dokter Lo Siauw Ging atau yang akrab disapa Dokter Lo meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu, Solo pada Selasa, 9 Januari 2024. Dokter yang dikenal dermawan itu selalu menggratiskan biaya periksa pasien sejak puluhan tahun silam.
Kabar meninggalnya Dokter Lo itu disampaikan Manajer Humas RS Kasih Ibu, Solo, Divan Fernandes. Menurutnya Dokter Lo yang dikenal selalu menggratiskan biaya periksa kepada pasien itu meninggal pada hari ini, Selasa, 9 Januari 2024 sekitar pukul 14.00 WIB.
“Dokter Lo dirawat di rumah sakit sejak tanggal 5 Januari 2024 karena usia sudah sepuh saja dan tahun ini usianya beliau 90 tahun,” kata dia saat dihubungi VIVA, Selasa, 9 Januari 2024.
Menurut dia, Dokter Lo merupakan dokter umum yang bertugas di RS Kasih Ibu. Sebelumnya dokter kelahiran Magelang, 16 Agustus 1934 juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama RS Kasih Ibu sejak tahun 1981 hingga 2004. “Beliau merupakan direktur utama RS Kasih Ibu yang pertama,” ujar dia.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS), Sumartono Hadinoto mengatakan rencananya jenazah Dokter Lo akan dibawa ke Rumah Duka Thiong Ting, Solo setelah dari RS Kasih Ibu. Hanya saja kapan jadwal pemakamannya, ia mengaku belum mengetahui karena masih menunggu keputusan keluarganya.
“Dimakamkan atau dikremasi masih menunggu istri,” kata dia.
Menurut Sumartono, sosok Dokter Lo merupakan dokter yang sangat dermawan dan berjiwa sosial tinggi. Ia selama ini dikenal sebagai dokter yang selalu menggratiskan biaya kepada pasien yang periksa. Bahkan kadang dokter yang tinggal di Jalan Yap Tjwan Bing no 27, Purwodiningratan, Solo membantu menebus biaya obat bagi pasien yang tidak mampu.
“Dokter Lo adalah seorang dokter yang sangat sosial di Solo dan sekitarnya. Itu kalau ada orang sakit aja malah obate ditukoke nek ra duwe duit (obatnya dibelikan kalau orangnya tidak punya uang),” ujar dia.
Saking dermawannya dan membantu semua lapisan masyarakat, dikatakan dia, rumah Dokter Lo aman dari amukan massa saat kerusuhan 98. Bahkan banyak warga sekitar yang melindungi dan berjaga di sekitar kediaman rumah Dokter Lo agar tidak dibakar massa.
“Sangat dermawannya pada saat kerusuhan Mei rumah Dokter Lo dijaga warga sekitarnya dan tidak ada yang berani ganggu,” bebernya.
Selain dermawan sosok Dokter Lo juga sangat sederhana. Sumartono bercerita jika Dokter Lo sempat berpesan kepada dirinya jika nantinya meninggal agar dipililhkan peti jenazah yang sederhana dan murah tidak mahal.
“Terakhir sebulan yang lalu saat tak tengok di rumah sakit, dia bilang ‘Tolong ya nanti kalau aku dipanggil Tuhan dipilihkan petinya warna putih dan diatur secara sederhana. Dia tidak mau terlalu mewah’,” kata Sumartono yang juga Plh Ketua PMI Solo saat menirukan ucapan Dokter Lo.