KPK Undang 3 Capres Pekan Depan: Adu Gagasan Komitmen Antikorupsi
- VIVA/Ilham
Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berencana akan mengundang tiga calon presiden (Capres) ke gedung merah putih KPK. Ketiga capres itu diundang KPK dalam rangka apa?
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan bahwa tiga capres itu diundang KPK untuk menghadiri acara penguatan integritas.
"Iya betul (tiga capres). Diundang di acara program Penguatan Anti Korupsi untuk Penyelenggara Berintigritas (Paku integritas)," ujar Ali Fikri kepada wartawan, Selasa 9 Januari 2024.
Tiga capres itu diundang KPK pada Rabu 17 Januari 2024 pekan depan. Tiga capres itu yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
"Paku Integritas merupakan program KPK sejak 2021 melalui Kedeputian Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat guna menguatkan komitmen anti korupsi para penyelenggara negara," kata dia.
Ali menegaskan bahwa undangan ketiga capres itu hanya hadir di acara penguatan integritas bukan beradu gagasan.
Ketua KPK Sempat Kecewa
Sebelumnya, Ketua KPK Nawawi Pomolango mengaku menyesal hadir di acara debat capres di KPU pada Selasa 12 Desember 2023 malam membahas soal pemberantasan korupsi. Ketiga capres pun sepakat akan memiskinkan koruptor jika melakukannya.
Nawawi menilai bahwa jawaban ketiga capres tersebut sangat normatif. Sebab, sejatinya koruptor memang harus dimiskinkan sesuai dengan UU Perampasan Aset yang sebentar lagi akan disahkan.
Dia juga mengaku bahwa dirinya mendapatkan undangan datang di debat capres semalam.
"Semalam saya ikut juga karena diundang menyaksikan debat kusir, eh maaf debat capres. Capek-capek dari sini saya bela-belain ke sana saya ingin mendengar ada konsep pemberantasan korupsi yang bisa ditawarkan oleh beliau," ujar Nawawi kepada wartawan di Istora Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu 13 Desember 2023.
Menurut Nawawi, tidak ada gagasan yang terbaru dalam penyampaian para capres tersebut. Dia mengatakan para capres hanya menyatakan akan menguatkan KPK tanpa menjelaskan lebih jauh cara penguatan tersebut.
"Bahasanya ya hanya berantas korupsi gitu, menguatkan KPK. Tapi seperti apa? Enggak ada juga. Saya jadi nyesal kenapa harus bermacet-macet semalam," kata dia.
Saat ini, kata Nawawi, hanya tersisa optimistis terhadap perubahan di tubuh KPK. Perubahan itu, kata Nawawi, bersumber pada integritas pegawai KPK yang diyakininya masih tersisa.
"Kalau sisa optimisme yang tersisa yang saya katakan tadi integritas insan-insan KPK saya yakini itu masih ada," pungkas Nawawi.