Viral, Pasukan TNI Tersulut Emosi Pukuli Pengantar Jenazah Arogan Pakai Knalpot Brong
- Tangakapan layar media sosial
Manado -- Viral video yang memperlihatkan sejumlah anggota TNI terpancing emosi dengan cekcok hingga memukul rombongan pengantar jenazah. Dalam video yang beredar, tampak pria berseragam TNI itu memukuli seorang pengendara motor.Â
Informasi yang diperoleh, kericuhan terjadi di depan Markas TNI AD Komando Daerah Militer (Kodam) XIII Merdeka, Teling Atas, Kota Manado, Sulawesi Utara, (Sulut). Awalnya, iring-iringan jenazah tersebut melintas dan mendapatkan protes dari warga kelurahan Teling Atas.Â
Kemudian, kericuhan mulai terjadi antara warga setempat dan para pengantar jenazah tersebut. Sejumlah oknum anggota TNI yang melihat kejadian itu sempat mencoba melerai.
Namun, muncul salah satu pengendara motor yang arogan diduga berulah dengan memainkan gas motornya pakai knalpot brong. Kelakuan pengendara motor itu membuat sejumlah prajurit TNI tersulut emosinya kemudian memukuli pemotor tersebut.
Kepala Penerangan Kodam (Kependam) XIII/Merdeka Kolonel Mujahidin yang mengetahui kejadian itu pun beri penjelasan. Dia mengatakan, bahwa kericuhan itu berawal ada rombongan pengantar jenazah yang ugal-ugalan. Warga setempat merasa terganggu dengan kelakuan rombongan pengantar jenazah itu dan terjadilah kericuhan.Â
"Informasi saya monitor itu kejadiannya bermula antar warga. Jadi, ada warga setempat merasa terganggu karena iring-iringan ini berhenti di jalan itu. Dan, warga lain tidak bisa melintas. Di situlah kemudian bereaksi (kericuhan)," kata Konolel Mujahidin saat dikonfirmasi wartawan, Jumat 5 Januari 2023.Â
Mujahidin menyebut, pemukulan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI TNI terhadap warga sebenarnya bukan penyebab utama. Hal itu terjadi setelah adanya kejadian utama yaitu warga setempat dan para pengantar jenazah cekcok.Â
"Pemukulan oknum anggota ini terjadi setelah adanya kejadian utama. Karena bukan itu sebenarnya yang menjadi penyebab utama," jelas Mujahidin.
Mujahidin menyampaikan prajurit TNI tak akan bersikap arogan dan anarkis. Kata dia, jajaran anggotanya paham menahan diri dan tak terpancing emosi. Tapi, dia menekankan kejadian seperti itu di luar dari kendali dan rencana.Â
"Sebenarnya sejak di awal anggota susah berupaya menahan emosi. Tapi hal-hal seperti ini kan tidak direncanakan," ujarnya.