Banjir dan Longsor di Kerinci, Kepala Sekolah Meninggal dan 7.659 Orang Mengungsi
- Syarifuddin Nasution (Jambi)
Kerinci – Seorang bocah berusia dua tahun meninggal dunia setelah tertimbun longsor bersama dua saudaranya di Kabupaten Kerinci, Jambi. Sementara dua saudaranya selamat dari bencana tersebut dan mendapatkan perawatan.
Sebelum kejadian tragis itu, korban tertidur di rumahnya ketika hujan deras menyebabkan longsor yang menimbun rumah mereka. Orang tua kandung korban terpisah setelah terkena dampak longsor.
"Anak yang meninggal berusia dua tahun sudah dikebumikan, sedangkan dua saudaranya selamat dan mendapat perawatan karena mengalami luka," ungkap Kapolsek Batang Merangin, Iptu Julisman pada Rabu,3Â Januari 2024.
Bukan hanya itu, seorang Kepala Sekolah SMP Negeri Sungai Abu bernama Syafrizal (53) dari Koto Baru Hiang, Kecamatan Sitinjau Laut, Kabupaten Kerinci, juga menjadi korban longsor dan banjir. Ia ditemukan oleh Tim Gabungan Basarnas Jambi.
"Iya, benar, kita mendapatkan informasi seperti itu. Seorang kepala sekolah SMP ditemukan meninggal tertimbun longsor dan banjir hingga ke sungai Batang Merao Kerinci," ujar Kasi Ops Basarnas Jambi, A. Padli.
Padli menambahkan bahwa tim Basarnas Jambi telah membantu evakuasi warga di Kabupaten Kerinci dan mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati dalam beraktivitas, terutama saat melintasi area yang terkena dampak banjir.
"Banjir besar akibat hujan deras terus menerus melanda Kerinci, menggenangi rumah warga," jelasnya.
Ia menyatakan bahwa jumlah warga yang dievakuasi oleh Basarnas Jambi ke tempat pengungsian di Kabupaten Kerinci telah mencapai ratusan orang. Ia berharap agar banjir di Kerinci segera mereda.
"Kita tidak tahu apa penyebab banjir sebesar itu di Kerinci. Kita berdoa agar banjir di Kerinci segera mereda," katanya.
Data dari BPBD Kerinci mencatat bahwa dampak longsor dan banjir di Kabupaten Kerinci dan Sungai Penuh mencakup 41 desa dari 9 kecamatan. Jumlah pengungsi mencapai 7.659 orang dengan jumlah KK 3.036 orang, rumah tergenang 1.957, dan ternak warga mati sebanyak 1.030.