Kapolda Bicara Tersangka Kasus Meledaknya Smelter di Morowali

Kapolda Sulteng Irjen Pol Agus Nugroho
Sumber :
  • ANTARA/Kristina Natalia

Palu – Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah mengatakan, penetapan tersangka kecelakaan kerja ledakan tungku smelter milik PT ITSS di kawasan industri PT Indonesia Morowali Industri Park (IMIP) Kabupaten Morowali menunggu hasil penyidikan oleh tim gabungan.

Menag Nasaruddin Berharap Peringatan Hari Ibu Jadi Penguatan Pemberdayaan bagi Perempuan

“Sudah ada titik terang tinggal memastikan pada gelar perkara untuk menetapkan tersangka dalam kasus ledakan tungku smelter itu,” kata Kapolda Sulteng Irjen Pol Agus Nugroho di Palu, Selasa.

Tungku smelter di Morowali, Sulteng yang meledak.

Photo :
  • istimewa/Supriadi Maud
Malaysia Lanjutkan Pencarian Pesawat MH370

Ia mengemukakan, dalam kasus tersebut tim penyidik telah memeriksa 27 orang saksi yang merupakan karyawan dan dianggap bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

“Saksi yang diperiksa yakni tenaga kerja Indonesia (TKI) maupun tenaga kerja asing (TKA), termasuk ada sejumlah korban yang sudah pulih, kami telah mintai keterangan,” ujarnya.

Mobil Tabrak Kerumunan Pasar Natal di Jerman, 2 Orang Tewas

Ia menjelaskan dari hasil penyelidikan diduga ada beberapa standar operasional prosedur (SOP) yang dilanggar dari sisi petugas, baik metode kerja maupun dari keputusan oleh pihak yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan itu.

Dari keterangan Kapolda Sulteng, peristiwa yang terjadi pada tanggal 24 Desember 2023 tercatat 20 korban meninggal dunia terdiri dari 12 orang pekerja asal Indonesia dan delapan orang merupakan TKA.

“Saya tidak mau mengintervensi penyidikan yang dilakukan oleh tim gabungan, dari hasil gelar perkara nanti segera ditetapkan tersangka,” ucap Agus.

Sejumlah pekerja berupaya memadamkan api akibat ledakan di smelter kawasan PT In

Photo :
  • VIVA/Supriadi Maud

Selain korban meninggal dunia, tercatat ada 29 orang mengalami luka berat dan 11 orang luka ringan yang kini mendapat perawatan di sejumlah rumah sakit, termasuk RS di Makassar dan Jakarta.

“Kami profesional menangani kasus tersebut dan kami berharap para korban yang mendapatkan perawatan segera pulih,” kata dia. (Ant/ANTARA)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya