Skor Membaca Indonesia Jeblok, DPR Minta Pemerintah Lakukan Ini
- ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Jakarta – Skor literasi membaca Indonesia mengalami penurunan hingga 12 poin secara Internasional. Kemudian, skor matematika Indonesia turun hingga 13 poin.
Selain itu, skor sains juga mengalami sedikit penurunan hingga di atas rata-rata dari 13 poin. Demikian hasil survei Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2022.
Merespons itu, anggota Komisi X DPR RI Mustafa Kamal, menegaskan pemerintah perlu melakukan pembenahan sistem pendidikan Indonesia secara menyeluruh.
“Skor yang turun ini tentu menjadi suatu pembelajaran bagi kita semua agar ke depannya dapat meningkatkan kualitas kemampuan siswa dalam literasi, terutama dalam matematika dan sains siswa,” kata Mustafa dalam keterangannya diterima Selasa, 2 Januari 2024.
Lebih lanjut, Politisi Fraksi PKS itu berharap pemerintah lebih tanggap untuk menyelesaikan isu tersebut dengan solusi yang efektif. Apalagi, menurutnya, penurunan skor ini juga disebabkan oleh Pandemi COVID-19, sehingga memberikan dampak besar terhadap kualitas literasi siswa Indonesia.
“Menurut saya, guru harus mampu menghadirkan kontekstual masalah dalam kehidupan sehari-hari yang nantinya dicurahkan dalam bentuk soal. Namun, guru dan pemerintah tentu sudah berusaha dalam meningkatkan kualitas pendidikan siswa di Indonesia.” imbuhnya.
Sebagai informasi, Survey Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2022 ini mengukur kualitas literasi, matematika, dan sains siswa yang terlibat dalam survei di negara OECD, termasuk di dalamnya Indonesia.
Kegiatan ini melibatkan kurang lebih 14.000 siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP), kelas X Sekolah Menengah Atas (SMA) / Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Berdasarkan data yang dirilis PISA, skor PISA Indonesia pada 2018 untuk bidang literasi membaca sebesar 371 sedangkan pada 2022 turun ke level 359.
Skor literasi matematika pada 2018 sebesar 379 dan turun menjadi 366 pada 2022, begitu juga dengan skor literasi sains turun dari 379 pada 2018 menjadi 366 di 2022.