5 Fakta Gempa Sesar yang Guncang Sumedang Jawa Barat
- ANTARA/Shutterstock/pri.
Sumedang – Wilayah Sumedang, Jawa Barat diguncang gempa pada Minggu, 31 Desember 2023, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat ada tiga kali gempa susulan yang terjadi hingga pukul 20.55 WIB malam.
Lindu pertama terjadi pada pukul 14.35 WIB dengan magnitudo 4,1, gempa kedua pada pukul 15.38 dengan magnitudo 3,4, dan gempa bumi ketiga pada pukul 20.34 magnitudo 4,8. Simak deretan fakta yang VIVA dapat bagikan sebagai berikut:
1. Gempa Dirasakan di Sejumlah Wilayah
Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan Shakemap BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Sumedang dengan skala intensitas III-IV MMI.
Gempa Sumedaga ini juga terasa hingga Lembang dengan skala intensitas III MMI dan getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Tak hanya itu, getaran juga terasa di kabupaten Subang dan Kota Bandung dengan skala intensitas II-III MMI. Di mana getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang-getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Gempa juga terasa di Kabupaten Garut dengan skala intensitas II MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
2. Puluhan Rumah Rusak
Gempa di Sumedang menyebabkan puluhan rumah rusak. Penjabat Bupati Sumedang Herman Suryatman melaporkan daerah terdampak gempa yang paling parah tersebar di beberapa wilayah, antara lain Babakan Hurip, Tegalsari dan Cipameungpeuk.
“Untuk di Tegalsari dan Cipameungpeuk ada beberapa rumah terdampak retak, sedangkan untuk Babakan Hurip ada 53 rumah,” kata Herman di Sumedang, Senin dini hari, 1 Januari 2024.
3. Dipicu oleh Sesar Aktif
Gempa bumi dengan kekuatan 4,8 magnitudo yang mengguncang, Sumedang, Jawa Barat pada malam tahun baru Minggu 31 Desember 2023 dipicu oleh sesar aktif yang belum terpetakan. Hal itu dikemukakan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati.
Dwikorita menyebutkan, wilayah Sumedang memang wilayah yang rawan terjadinya gempa. Titik gempa, kata dia, berada jauh dari sesar yang saat ini diketahui berada di sekitar Sumedang.
"Wilayah Sumedang merupakan kawasan rawan gempa karena lokasi yang berdekatan beberapa jalur sesar aktif seperti sesar lembang, sesar baribis, dan sesar aktif lainnya yang belum teridentifikasi dan terpetakan," ujar Dwikorita saat konferensi pers secara daring, Senin, 1 Januari 2024.
4. Termasuk Gempa Bumi Dangkal
Dwikorita menambahkan bahwa gempa bumi yang terjadi di Sumedang tergolong gempa bumi dangkal. Pihaknya melakukan analisa dan hasilnya menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike slip.
"Jadi saat ini tim kami BMKG sudah bergerak di lapangan terutama untuk menenangkan warga, kami selalu berkoordinasi dan kerja sama dengan pemda terutama dengan Pj bupati dan jajarannya," ucap dia.
5. Gempa Berjumlah 3 Kali
BMKG menyebut sudah tiga kali gempa mengguncang Sumedang hari ini. Gempa Sumedang diakibatkan sesar aktif di titik pusat gempa.
"Hingga pukul 20.55 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 3 aktivitas gempa bumi yang dirasakan di wilayah ini," kata Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hartato dalam keterangan tertulis.