56.000 Kendaraan Melintasi Jalur Puncak Bogor, Polisi Prediksi Puncak Arus Balik Hari Ini
- Viva.co.id/ Muhammad AR (Bogor)
Jakarta -- Polisi memprediksi bahwa hari ini adalah puncak arus balik libur Natal dan tahun baru di Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
“Hari ini prediksi adalah puncaknya," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor, Ajun Komisaris Polisi Rizky Guntama kepada wartawan, Senin 1 Januari 2024.
Puncak arus balik libur nataru di sana diprediksi terjadi hari ini karena besok tanggal 2 Januari 2024, sudah banyak warga yang bekerja kembali dan anak-anak kembali masuk sekolah juga. Berdasarkan data, kendaraan yang melintas telah mencapai 56.000 kendaraan.
Arus lalu lintas di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, dilaporkan padat sejak Sabtu siang, 15 Mei 2021, sehingga memaksa polisi memberlakukan rekayasa lalu lintas dengan menerapkan sistem one way.
- VIVA/Muhammad AR
Maka dari itu, untuk mengantisipasi kemacetan hari ini, polisi telah menyiapkan skema rekayasa lalu lintas one way ke arah Jakarta.
“Kendaraan yang melintas kurang lebihnya 56.000 kendaraan. Dimana yang turun sekitar 32 ribu kendaraan yang naik 24 ribu. (Sehingga) Kondisi saat ini masih one way arah Jakarta. Arus lalin (lalu lintas) cukup padat merayap,” kata dia.
Lebih lanjut, dia mengatakan, skema rekayasa lalin yang telah diterapkan sejak siang ini bakal dijalankan secara situasional, hal itu merujuk kondisi di lapangan. Kata dia, apabila arus lalin sudah landai bakal kembali dinormalkan.
“Sifatnya situasional tapi tidak berhari-hari. Bila arusnya sudah mulai landai akan dinormalkan 2 arah. One way ini kan sudah biasa dilakukan seperti weekend dimana dilihat bagaimana arus lalin yang memerlukan prioritas. Jadi dalam Operasi Lilin ini ada berbagai rekayasa lalin. Salah satunya one way baik arah Jakarta maupun sebaliknya dilihat dari arus yang memerlukan prioritas,” katanya lagi.
Bikin Macet, Ternyata Ini 5 Kelakuan Random Sopir Angkot di Jalan
Kemacetan di jalan raya sering kali menjadi keluhan utama bagi para pengguna jalan. Salah satu penyebabnya yaitu adanya ulah aksi random dari sopir angkutan kota (angkot)
