Kapolri Sebut Situasi Jelang Pemilu Sudah Hangat di Medsos, Ada Tapinya

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Sumber :
  • dok Polri

Jakarta – Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan, situasi media sosial jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024 sudah mulai hangat. Tapi, dia memastikan situasinya masih terkendali.

Polri Bentuk Gugus Tugas untuk Dukung Program Swasembada Pangan Prabowo

"Khususnya setelah itu tentunya kita masih banyak tugas lain, 44 hari lagi mungkin ya, akan melaksanakan kegiatan Pemilu. Dan Alhamdulillah sampai sekarang masih terjaga. Walaupun situasi sudah sedikit menghangat di media sosial," ujarnya, Senin, 1 Januari 2024.

Dirinya sadar masyarakat punya pilihan berbeda. Meski begitu, dirinya meminta agar semua lapisan masyarakat tetap menjaga kerukunan.

Bawaslu: 'Lapor Mas Wapres', Pemilu dan Pilkada Jangan Digelar di Tahun yang Sama

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit mengunjungi Gereja Katedral, Jakarta.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Zendy Pradana

"Oleh karena itu tentunya saya imbau di sisa waktu yang ada tentunya kita harapkan bahwa kondisi kerukunan yang ada walupun terjadi perbedaan pendapat terus bisa kita jaga," katanya.

Jawaban Kapolres Sampang Ditanya Kapolri soal Kasus Pembacokan Saksi Paslon Pilbup

Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri itu menekankan, kerukunan dan perdamaian harus tetap dijaga. Sehingga, bonus demografi bisa dimanfaatkan dan Indonesia emas 2045 bisa terwujud.

ilustrasi Media sosial.

Photo :
  • Unsplash

"Karena ini sangat penting untuk bisa kita bisa melaksanakan seluruh rangkaian baik pergantian tahun baru, masuk pemilu. Semuanya bisa tetap terjaga untuk kepentingan perjalanan mempersiapkan pemimpin nasional yang memang bisa mewujudkan Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang bisa memanfaatkan bonus demografi yang ada untuk menuju Indonesia Emas 2045," kata dia.

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto

Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros

Wakil Menteri Dalam Negeri mengatakan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto meminta untuk memperbaiki sistem pemilihan umum (pemilu) karena tidak efisien dan terlalu mahal.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024