Kaleidoskop 2023: Bentrok Ormas Adat dan Massa Bela Palestina di Kota Bitung
- X: @cattheseekers
SULUT – Di tengah isu agresi Israel ke Palestina, warga di Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut) dibikin tegang dengan bentroknya dua tindakan Organisasi Masyarakat (Ormas). Tindakan kedua kelompok Ormas itu pun menjadi viral di media sosial dengan dinarasikan bentrokan antara massa pro Palestina vs Israel.
Berdasarkan keterangan dari yang dihimpun VIVA, peristiwa bentrokan di Bitung itu terjadi pada hari Sabtu 25 November 2023 sekira pukul 17.54 WITA. Peristiwa kekerasan itu pecah bermula dari dua kegiatan yang tengah berlangsung bersamaan. Kegiatan pertama adalah giat parade budaya masyarakat adat Makatana Minahasa yang merupakan rangkaian acara HUT ke-12 ormas tersebut. Kemudian kegiatan kedua yakni ormas yang tengah melaksanakan giat doa dan salat Ghaib untuk saudara muslim di Palestina.
Awalnya, sekitar pukul 16.17 WITA, massa dari Masyarakat Adat Makatana Minahasa terkonsentrasi di Taman Kesatuan Bangsa Bitung berusaha memasuki pusat kota. Di pusat kota tengah berlangsung juga kegiatan Barisan Solidaritas Muslim (BSM) yang tengah giat doa dan salat Ghaib.
Kemudian, pada pukul 16.54 WITA, di lokasi konsentrasi massa Masyarakat Adat Makatana Minahasa dan Pasukan Manguni Makasiou diduga ada oknum yang berteriak takbir. Di situ ormas adat emosi dan mengejar sampai di Pasar Kanopi ormas BSM.
Pada saat massa ormas adat merangsek masuk ke arah pusat kota dan mengejar oknum ormas yang teriak takbir itu, massa adat malah berpapasan dengan mobil ambulans yang saat itu memuat atribut kegiatan bendera Tauhid. Dari situ, akhirnya terjadilah pengrusakan kendaraan ambulans dilakukan oleh massa ormas adat, pembakaran atribut pun dilakukan serta adanya penganiayaan terhadap salah seorang dari peserta doa dan salat Ghaib untuk Palestina.
Selanjutnya, massa dari Barisan Solidaritas Muslim (BSM) Bitung yang mengambil posisi dari arah Kampung Sarikalapa melakukan aksi balasan. Akhirnya, terjadilah aksi saling lempar batu dan panah hingga mengenai salah seorang dari ormas adat. Keadaan pun kala itu menjadi tegang dan masyarakat Kota Bitung panik akibat adanya kerusuhan dua ormas tersebut.
Berselang beberapa jam bentrokan pecah, pada pukul 18.00 WITA pihak kepolisian langsung turun ke lokasi kejadian dengan berusaha membubarkan massa dari kedua belah pihak.Namun sayang, kepolisian yang saat itu mengalami kewalahan akhirnya menambah pasukan dengan meminta bantuan dari TNI untuk melakukan penyekatan dan antisipasi aksi susulan.
Akhirnya, bentrokan pun dapat diredam dan pihak kepolisian kemudian menetapkan status siaga di kota berjuluk Cakalang itu. Aparat gabungan TNI-Polri selanjutnya memperketat pengamanan di perbatasan Bitung demi mencegah keributan meluas. Kondisi kota Bitung pun perlahan menjadi kondusif.
“Kami sampaikan kepada seluruh masyarakat, khususnya yang ada di Kota Bitung dan umumnya masyarakat Sulut serta seluruh masyarakat Indonesia, sampai dengan malam ini situasi dan kondisi di wilayah Kota Bitung aman dan terkendali,” kata Kapolda Sulawesi Utara Irjen Pol Setyo Budiyanto saat memberikan keterangan pers di Markas Polres Bitung, Minggu 26 November 2023 malam.
Irjen Setyo mengaku telah melakukan pertemuan dengan para tokoh, masyarakat dan komunitas, terkait dengan penyelesaian masalah tersebut. Sehingga, kondisi pun menjadi normal kembali pada Minggu 26 November 2023.
“Namun demikian pelaksanaan penugasan, khususnya anggota dari Polres Bitung yang kemudian di-'backup' (dukung) dari Kodim Bitung serta melibatkan anggota Polda Sulut sampai dengan malam ini dan hari-hari selanjutnya tentu masih akan melaksanakan kegiatan penugasan pengamanan, dan utamanya kegiatan patroli, termasuk kegiatan-kegiatan yang sifatnya statis di jalan atau di tempat-tempat yang diperlukan pengamanan, ini menjadi prioritas kami semua,” katanya.
Jenderal bintang dua itu membeberkan, bahwa akibat bentrokan tersebut, pihak kepolisian kemudian meringkus tujuh terduga pelaku. Pertama lima orang pelaku yang terkait dengan korban meninggal dan dua pelaku terkait korban yang mengalami luka-luka. Dari tujuh pelaku itu, satu pelaku usianya masih di bawah umur.
“Sebanyak 7 terduga pelaku, yaitu pria inisial RP dan HP TKP pertama dan menyusul 5 pelaku di TKP kedua, yaitu pria inisial GK, FL, BI, MP dan RA. Dan dari lima tersangka yang ditahan ada satu orang yang merupakan anak di bawah umur. Adapun korbannya, satu orang meninggal dunia dan dua luka-luka," katanya.
Setelah menangkap 7 orang terduga kerusuhan di Kota Bitung beberapa hari lalu, kembali pihak kepolisian melakukan penangkapan terduga lainnya. Kali ini, ada dua anggota Laskar Manguni kelompok adat yang ditangkap kepolisian beserta beberapa barang bukti berupa pakaian adat yang digunakan saat menghadang peserta aksi demo dukung Palestina pada Sabtu 25 November 2023 lalu.
Dua pelaku kerusuhan Bitung tersebut diamankan oleh Polda Sulut di Kabupaten Minahasa dan langsung di bawa ke Mapolres Kota Bitung pada Minggu 26 November.
“Penangkapan selanjutnya ada dua terduga pelaku, pertama (pelaku OK) dilakukan di Kota Tomohon. Sedangkan pelaku kedua (IG) ditangkap di Kabupaten Minahasa Utara,” terangnya
Pihak kepolisian yang telah meringkus 9 pelaku kerusuhan itu, selanjutnya melakukan pengembangan dan berhasil meringkus provokator bentrokan tersebut yakni Marco Karundeng. Tersangka Marco Karundeng ditangkap di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim). Penangkapan itu, merupakan hasil koordinasi antara Polda Sulut dan Polda Kaltim.
Pihak kepolisian menangkap Marco atas kasus ujaran kebencian dan provokator massa antara kelompok ormas adat dan kelompok bela Palestina yang akhirnya menimbulkan korban.
“Pelaku ditangkap dan sudah jadi tersangka atas kasus ujaran kebencian dan provokator bentrok di Kota Bitung,” ungkap Kepala Sub Direktorat V Siber Reserse Kriminal Khusus Polda Kaltim, Komber Pol Kadek Budi Astawa di Balikpapan.
Pasca kejadian itu, pihak Kepolisian dan pemerintah setempat mengimbau agar masyarakat tidak mudah terprovokasi ataupun terpengaruh dengan akun-akun atau isu-isu yang berkembang untuk membuat situasi menjadi rusuh kembali.
Aparat gabungan dan pemerintah Kota Bitung juga menyatakan berterima kasih kepada seluruh masyarakat Bitung yang telah bersama-sama berpartisipasi dan mendukung pelaksanaan tugas, baik TNI, Polri, maupun Pemkot Bitung untuk menjaga situasi tetap kondusif sampai saat ini dan seterusnya.