Letkol Inf Wiweko Wulang: 7 Relawan Ganjar-Mahfud Dianiaya Anggota TNI AD di Boyolali
Boyolali - Sebanyak 7 relawan pasangan calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo-Mahfud MD menjadi korban penganiayaan sejumlah oknum anggota TNI AD Yonif Raider 408/Suhbrastha Kompi B di Boyolali, Jawa Tengah.
Dandim 0724/Boyolali, Letkol Inf Wiweko Wulang Wiwoho membenarkan terjadinya kasus penganiayaan yang diduga dilakukan oleh beberapa oknum TNI AD terhadap sejumlah warga sipil di depan Markas Yonif Raider 408/Suhbrastha di Boyolali pada Sabtu, 30 Desember 2023.
“Kasus penganiayaan tersebut benar adanya dan pelakunya adalah beberapa oknum dari Yonif 408/Suhbrastha,” kata dia kepada wartawan di Makodim 0724/Boyolali pada Minggu, 31 Desember 2023.
Akibat dugaan kasus penganiayaan yang dilakukan anggota Yonif 408/Suhbrastha, disebutkan dia sebanyak 7 orang korban. Dari jumlah itu, 5 orang sudah bisa kembali ke rumahnya masing-masing dengan status rawat jalan.
“Sedangkan, 2 orang saat ini masih rawat statusnya dan semoga kondisinya semakin baik dan bisa sembuh seperti sedia kala,” ucapnya.
Seperti diketahui, dua relawan pasangan Ganjar-Mahfud masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandanarang, Boyolali, Jawa Tengah.
Adapun, kronologi kejadian dugaan penganiayaan terhadap sejumlah relawan Ganjar-Mahfud, Wiweko menjelaskan kejadian itu berlangsung di depan markas Yonif 408/Suhbrastha di Boyolali pada Sabtu kemarin. Kejadian tersebut berlangsung secara spontanitas karena adanya kesalahpahaman kedua belah pihak.
“Peristiwa bermula pada hari Sabtu, 30 Desember 2023, pukul 11.19 WIB di tempat Asrama Kompi Senapan B Yonif 408/Suhbrastha, saat sejumlah anggota melaksanakan olahraga bola voli. Kemudian mendengar suara bising yang membuat tidak nyaman dari beberapa sepeda motor dengan knalpot brong,” paparnya.
Menurut dia, sejumlah relawan pasangan nomor urut 3 yang mengendarai sepeda motor knalpot brong itu melintas secara terus menerus di depan Markas TNI AD secara berulang kali. Setelah itu, beberapa oknum anggota keluar asrama dan menuju jalan di depan asrama untuk mencari sumber knalpot brong pengendara sepeda motor itu.
“Mereka keluar untuk mengingatkan kepada pengendara dengan cara menghentikan serta membubarkan hingga terjadilah penganiayaan terhadap pengendara sepeda motor knalpot brong tersebut,” kata dia.
Setelah terjadi penganiayaan, dia menyebutkan sejumlah korban yang mengalami luka di bawa ke RSUD Pandanarang, Boyolali untuk mendapat pertolongan medis.