Ketika Menkominfo dan Menag Sapa Hangat Prabowo Subianto di Perayaan Natal yang Dihadiri Jokowi
- Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Surabaya – Menteri Komunikasi dan Informatika, Menkominfo, Budi Arie Setiadi dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, secara khusus menyapa dengan hangat Menteri Pertahanan Prabowo Subiantoro, di perayaan Natal Nasional 2023, di Gereja Grahadi Bhetany Nginden, Kota Surabaya, Jawa Timur. Acara itu juga dihadiri Presiden Jokowi dan sejumlah menteri seperti Menkopolhukam Mahfud MD.
Saat itu, Menkominfo Budi Arie menyampaikan sambutan sebagai Ketua Umum Panitia Peringatan Acara Natal Nasional 2023. Mula-mula ia menyapa beberapa tamu satu per satu. Tentu saja yang pertama disebut ialah Presiden Jokowi. Setelah itu Budi menyapa beberapa menteri yang turut hadir di acara tersebut.
Beberapa menteri yang disebut Budi ialah Menag Yaqut Cholil Qoumas dan Menkopolhukam Mahfud MD, Menparekraf Sandiaga Uno, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI, dan beberapa menteri lainnya.
Nah, ketika tiba menyebut nama Prabowo, sapaan khusus diucapkan Budi. "Menteri Pertahanan, sahabat saya, Bapak Prabowo Subianto," kata Budi Arie yang secara serentak direspons riuh tepuk tangan dari belasan ribu umat Kristen yang menghadiri acara tersebut.
Begitu pula ketika Menag Yaqut Cholil Qoumas, menyampaikan sambutan. Pria yang akrab disapa Gus Yaqut itu juga menyebut Presiden Jokowi dan beberapa menteri dan pejabat tinggi negara satu per satu. Ketika mengucapkan nama Prabowo, Yaqut juga menyebutnya dengan sahabat.
“Saya bersahabat dengan beliau (Menkominfo Budi Arie) pak. Sejak kuliah, saya satu kampus dengan Pak Menkominfo. Jadi, kalau saya bersahabat dengan Pak Budi Arie biasa. Tapi kalau Pak Budi ngaku sahabatnya Pak Prabowo, saya juga boleh ngaku pak, saya juga sahabatnya Pak Prabowo,” ucap Yaqut.
Sementara itu, dalam pidatonya, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa keberagaman adalah hukum alam yang tidak bisa dihindari. Begitu pula dalam hal pilihan keyakinan agama. "Perbedaan agama, perbedaan pandangan itu semakin wajar dalam kehidupan modern sekarang ini," katanya.
Karena itu, kerukunan dan tebaran kasih sayang harus tetap dijaga dan dipilih karena itu bagian dari ajaran Tuhan. Pilihan baik itu harus diperjuangkan dan ditumbuhsuburkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
"Kita harus ingat dan waspada," ujar Jokowi.
Menurutnya, pilihan perselisihan apalagi peperangan adalah jalan menuju kemunduran peradaban. Itu berkebalikan dengan kerukunan dan kasih sayang. Karena itu ia meminta umat Kristiani dengan seluruh masyarakat menjaga betul kerukunan di tengah-tengah masyarakat.
Kepala Negara menyampaikan, adalah sebuah keberuntungan bangsa Indonesia mampu menjaga toleransi dalam keberagaman dan kemajemukan. "Kita juga mampu menjaga persatuan di tengah kebhinnekaan, kita mampu menjaga Bhinneka Tunggal Ika, kita bersyukur memiliki Pancasila," katanya.