BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Jelang Tahun Baru, Jabar Waspada Bencana

Ilustrasi Hujan lebat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat akan potensi cuaca ekstrem berupa hujan disertai kilat atau petir dan angin kencang hingga sepekan ke depan atau menjelang malam pergantian tahun (tahun baru 2024).

Jasa Marga Berikan Potongan Tarif Tol Trans Jawa 10 Persen Jelang Nataru

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengemukakan potensi cuaca ekstem itu dapat menyebabkan bencana  hidrometeorologi karena diakibatkan kondisi dinamika atmosfer, diantaranya melemahnya pusat tekanan rendah yang membentuk sirkulasi angin di sekitar Laut China Selatan.

"Hal ini menyebabkan aliran massa udara basah dari utara masuk ke wilayah selatan ekuator dan membentuk pola pertemuan angin di sekitar wilayah Jawa Barat sehingga memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan yang intens di sekitar Jawa Barat," kata Dwikorita dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 27 Desember 2023.

Dishub JakartaTemukan 126 Bus AKAP Tak Layak Jalan Jelang Libur Nataru

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

Ia menambahkan kondisi tersebut diperkuat dengan adanya aktifitas gelombang Kelvin dan Rossby Wave yang aktif bersamaan di sekitar wilayah Indonesia bagian Barat.

Liburan ke Pulau Dewata saat Nataru, Cermati Cuaca Terkini Bali

"BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di sebagian wilayah Indonesia pada periode Natal dan Tahun Baru 2023/2024 ini sejak tanggal 18 Desember 2023 dan diperbaharui kembali pada tanggal 23 Desember 2023. Jawa Barat termasuk salah satu wilayah yang masuk dalam kategori peringatan dini selama periode tersebut," imbuhnya.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengimbau  masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang hingga sepekan ke depan.

"Kepada masyarakat dan instansi terkait agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang hingga sepekan ke depan," kata Guswanto 

Khususnya, terang BMKG, untuk masyaakat yang tinggal di daerah bertopografi curam, bergunung, tebing atau rawan longsor dan banjir, diminta untuk tetap waspada terhadap dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, dan berkurangnya jarak pandang.

Ilustrasi cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan ombak besar

Photo :
  • ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

Kepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani menambahkan berdasarkan Prakiraan Berbasis Dampak (Impact Based Forecast/IBF) beberapa wilayah yang masuk dalam kategori waspada untuk dua hari ke depan, yakni Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu, dan Kepulauan Bangka Belitung.

Kemudian, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Di Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, dan Papua. "Untuk wilayah yang masuk dalam kategori siaga untuk dua hari ke depan yaitu meliputi Aceh, Sumatera Utara, dan Riau," paparnya. 

Ia mengatakan masyarakat dapat mengakses informasi prakiraan berbasis dampak hingga level kecamatan di web https://signature.bmkg.go.id

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya