Menhub Budi Karya: Pengamanan Libur Nataru Tak Seseru Mudik Lebaran
- VIVA/Farhan Faris
Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengatakan pengamanan libur natal 2023 dan tahun baru 2024 harus tetap disiapkan, meskipun tidak seseru pengamanan libur arus mudik Lebaran Hari Raya Idul Fitri.
Hal itu disampaikan Budi Karya saat pembukaan Posko Pusat Angkutan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Desember 2023.
“Pergerakan laporan tahun baru adalah satu fenomena sosial, budaya. Jadi Pak Basarnas, ini ujian semester kedua. Semester pertama mudik lebaran itu lebih seru. Ini walaupun tidak seseru mudik lebaran, tapi kita tidak boleh understimate, kita harus sama siaganya pada saat lebaran,” kata Budi Karya.
Menurut dia, melihat hasil evaluasi bahwa jelang tahun baru memang terus mengalami peningkatan sehingga dipersiapkan dengan baik dan tetap mengedepankan aspek keselamatan serta kenyamanan bagi masyarakat. Memang, kata dia, apa yang terjadi nanti saat tahun baru sudah diidentifikasi.
Dari maping yang dilakukan di Ketapang, Banyuwangi dan Gilimanuk adalah suatu tempat yang volumenya tidak banyak tapi ada indikasi belum maksimal. Alhamdulillah, kata dia, pemerintah sudah menambah beberapa pelabuhan serta kapal.
“Mudah-mudahan menambah kantong-kantong, artinya antisipasi sudah dilakukan. Besosk kita ke Cipali, lusa ke Merak dan kita melakukan maping. Kepada saudara-saudara saya ang ada di Timur, tolong maping dimana ada kemungkinan kenaikan,” ujarnya.
Hasil survei dari BKT Kementerian Perhubungan, Budi Karya menyebut masyarakat yang hendak mudik itu sekitar 107 juta atau 39 persen jauh lebih tinggi dari tahun lalu. Adapun, moda transportasi yang dipilih tentu mobil pribadi karena bisa mobile apalagi jalan-jalan tol sudah banyak dibangun oleh Kementerian PUPR. Sedangkan, motor tinggi hampir 17 persen.
“Ini kami dengan Korlantas selalu ingin mengimbau seyogyanya yang menggunakan motor mengurungkan niatnya, apalagi tempatnya jauh. Seyogyanya, maka BUMN mengadakan mudik gratis dan swasta. Saya sudah membuat surat, mudah-mudahan surat itu diendorse oleh media dan fasilitas mudik ini sangat penting bagi saudara-saudara yang melakukan perjalanan,” jelas dia.
Adapun, Budi Karya menambahkan penggunaan kereta api itu 13 persen, pesawat udara 11 persen, bus masih 10 persen, penyeberangan 5 persen, kapal laut 3. Namun demikian, semua sektor memiliki tantangan dan hambatan yang harus diantisipasi secara baik.
Sehubungan dengan itu, kata dia, perlu dibentuk posko-posko baik tingkat pusat, di sektor kereta api agar dapat memantau langsung dan digital bisa exercise atau bisa mengetahui serta bisa melihat apa yang terjadi di Cipali, Merak, Gambir dan sebagainya, termasuk Sorong yang diharapkan siap siaga.
“Saya pikir ini adalah mempermudah kita berkoordinasi karena ada asosiasi sudah sangat aktif dan selalu memberikan dukungan BUMN/BUMS dari sektor perhubungan juga sangat aktif, sangat kolaboratif dengan semua sektor dan tempat ini bisa dijadikan memberikan info dan mendapatkan info,” ucapnya.
Makanya, Jokowi sarankan semua memberikan orang-orang terbaik yang ada disini, berikan data-data yang akurat di tempat ini, berikan penjelasan yang lengkap karena media akan meliput sentral disini. “Kita tahu di Korlantas juga ada posko, kita akan koordinasi dengan Korlantas di seluruh Indonesia,” pungkasnya.