Soal Pengungsi Rohingya di Aceh, JK: Ini Tanggung Jawab Lembaga Seperti UNHCR

Ketua Umum Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI), M Jusuf Kalla
Sumber :
  • VIVA/Isra Berlian

Aceh – Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla merespons atas kedatangan pengungsi Rohingya ke Aceh secara bergelombang sejak pertengahan November lalu. Menurutnya, Indonesia bisa saja menerima mereka sementara atas dasar kemanusiaan.

Bukan Cuma Mobil Curhat, RK Beberkan Sejumlah Jurus Tangani Stres Warga Jakarta

Menurutnya, masyarakat Indonesia memiliki landasan pancasila dalam kehidupan sehari-hari yaitu, sila kedua disebutkan kemanusiaan yang adil dan beradab. Selain itu ia juga menyinggung peran lembaga PBB yang mengurusi masalah pengungsi seperti UNHCR.

"Kita adil dan bermartabat, kalau di Eropa pengungsi itu diterima jutaan, masak kita ribuan tidak bisa menerimanya," kata Jusuf Kalla usai mengukuhkan Wali Nanggroe Aceh di Kantor DPR Aceh, dikutip Senin, 28 Desember 2023.

Tempat Cuci Mobil Ini Digerebek oleh Warga Lantaran Diduga Jadi Arena Judi

Pengungsi Rohingya di Tugu Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh

Photo :
  • VIVA/Dani Randi

Untuk itu ia meminta agar UNHCR juga bertanggung jawab terhadap kedatangan ribuan pengungsi Rohingya di Aceh.

Genangan Air Makin Meninggi Imbas Banjir Rob di RW 22 Muara Angke Jakarta Utara

"Ini tanggung jawab lembaga internasional, seperti UNHCR," katanya.

Ia juga meminta kepada pengungsi Rohingya mendarat di Aceh untuk menghargai adat istiadat dan norma yang ada.

Apalagi, kata dia Indonesia dulu juga pernah menampung 250 ribu pengungsi asal Vietnam. Namun, atas ketersediaan terhadap kemanusiaan Indonesia sangat dihormati.

Pengungsi Rohingya di Tugu Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh

Photo :
  • VIVA/Dani Randi

"Namun, tentu mereka (Rohingya) juga harus menghormati adat istiadat di Aceh," katanya.

Diketahui, pengungsi Rohingya di Aceh saat ini sudah mencapai 1.733 orang yang datang secara gelombang ke Aceh. Mereka tersebar di Kabupaten Pidie, Sabang, Lhokseumawe, Banda Aceh dan terakhir di Aceh Timur.

Bahkan di antara mereka harus membayar Rp 2,8 juta – Rp14 juta untuk bisa naik kapal berlayar menuju Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya