Haul ke-14 Gus Dur Bertemakan Etika Demokrasi, Begini Maknanya

Haul Gus Dur ke 14 di Jombang.
Sumber :
  • Uki Rama/VIVA.

Jombang – Haul ke-14 Presiden keempat RI Kiai Haji Abdurrahman Wahid alias Gus Dur diperingati di sekitar komplek Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, pada Minggu, 17 Desember 2023.

ICW Catat 33 Provinsi Gelar Pilkada Terindikasi Kuat Punya Paslon Terafiliasi Dinasti Politik

Kegiatan bulan Gus Dur ini dimeriahkan oleh masyarakat Jombang dengan kirab mengelilingi Ponpes Tebuireng sambil membawa karangan bunga dan membentangkan spanduk ucapan terima kasih kepada Gus Dur.

Rombongan Inayah Wahid putri Gus Dur yang tepat berada di barisan paling belakang kirab itu langsung menuju makam Gus Dur.

Jelang Pencoblosan Pilkada Serentak, MUI Ingatkan Masyarakat Pilih Pemimpin Hukumnya Wajib

Putri presiden keempat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Inayah Wulandari Wahid.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Didampingi pengasuh ponpes Tebuireng, Kiai Haji Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin. Inayah menaburkan bunga di makam Gus Dur dan makam keluarga ponpes Tebuireng lainnya usai membaca doa. 

Khofifah-Emil Tutup Hari Terakhir Kampanye Gelar Doa Bersama Warga Jatim

Menurut Inayah, puncak haul ke 14 Gus Dur akan diselenggarakan pada Senin, 18 Desember 2023. Dengan mengusung tema Menggali Kepemimpinan Etika Demokrasinya Gus Dur.

"Tema tersebut sangat selaras dengan tahun politik 2024 yang tengah dihadapi bangsa Indonesia. Oleh karena itu, patut dicatat tentang kehidupan demokrasi setelah berjalan 25 tahun pasca-reformasi," kata Inayah, usai berdoa di makam Gus Dur.

"Kami benar-benar merasa satu jalan dengan harapan kami, bukan hanya masalah haulnya tapi warisan pemikiran Gus Dur dan Mbah Hasyim. Mengingat kembali warisan etika demokrasi Gus Dur," ujar Inayah.

Inayah menuturkan pada bulan Gus Dur kali ini merupakan penyampaian pemikiran-pemikiran Gus Dur tentang demokrasi. Dengan demikian diharapkan dapat memberikan pemehaman yang baik kepada masyarakat.

"Gus Dur sempat membuat tulisan Bagaimana Indonesia seolah demokrasi, yang seolah kita taat hukum, bebas dan konstitusional. Tapi apakah benar kondisinya seperti itu? itu yang ditanyakan Gus Dur waktu tahun 90an dan itu juga sangat relevan untuk kita pertanyakan," tutur Inayah.

Sementara itu, Plt Kepala Museum dan Cagar Budaya (MCB) Ahmad Mahendra menjelaskan keberadaan Minha sendiri bukan hanya sekadar fisik di bawah MCB.

Ilustrasi Peringatan Haul ke-9 Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Solo

Photo :
  • ANTARA FOTO/Maulana Surya

"Minha juga sebagai bagian dari upaya meneruskan perjuangan dari Kiai Haji Hasyim Asy’ari dan juga Gus Dur," kata Mahendra.

Lebih lanjut Mahendra mengaku, ada banyak nilai yang harus tetap dijaga. Seperti multikultur, membela minoritas, dan soal-soal kebangsaan. 

"Soal menjaga keindonesiaan itu penting, dan itu adalah tugas kita bersama, termasuk pemerintah," ujarnya.

Perlu diketahui haul ke-14 Gus Dur di Jombang diakhiri dengan penampilan ludruk guyonan yang digelar malam ini. Inayah Wahid ikut tampil bersama Percil Cs, Cak Kartolo, Cak Tawar, Proborini, Olga Lydia, serta Widi Dwinanda.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya