Libur Natal dan Tahun Baru 2024, Pemerintah Siapkan Mudik Gratis untuk Pengguna Motor
- VIVA.co.id/Ardian
Jakarta - Staf Khusus Kementerian Perhubungan, Adita Irawati mengatakan pemerintah menyediakan mudik gratis bagi masyarakat yang hendak liburan hari Natal dan Tahun Baru 2024. Karena, kata dia, pengguna kendaraan roda dua sangat tinggi sehingga pemerintah harus berupaya mengurangi kepadatan kendaraan saat Natal dan Tahun Baru 2024.
“Sudah diumumkan kepada masyarakat adalah mudik gratis menggunakan bus dengan mengangkut motornya, itu sudah dibuka pendaftaran 8 Desember 2023 lalu, dan akan dilaksanakan pada 22 Desember,” kata Adita di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Senin, 11 Desember 2023.
Menurut dia, Kementerian Perhubungan juga bersama Pelni sedang mempersiapkan mudik yang menggunakan kapal laut untuk membahas skemanya dan pendaftaran akan dibuka secepatnya. “Tentu ini akan lebih panjang, karena kalau naik kapal laut tentu waktunya juga lebih panjang,” ujarnya.
Adita mengatakan, untuk daerah tujuan utama hampir sama dengan mudik lebaran yakni Yogyakarta paling tinggi, Bandung, Malang, dan Denpasar. Menurut dia, tujuan ini relevan dengan tujuan wisata karena memang daerah yang mempunyai objek wisata paling banyak.
“Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jabodetabek, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sementara daerah asal pelaku perjalanan memang lebih banyak seperti mudik lebaran adalah Jawa Timur, Jabodetabek, Jawa Tengah, Sumatera Utara,” ujarnya.
Melihat situasi ini, kata dia, tentu perlu disiapkan sarana dan prasarananya. Sementara, Adita menyebutkan, pemerintah sudah menyiapkan transportasi jalan sarana bus lebih dari 46.000 unit bus dan 113.000 terminal yang ini diawasi langsung oleh Kementerian Perhubungan.
Lalu, transportasi laut lebih dari 1.300 unit kapal serta 110 pelabuhan laut, utamanya yang ada di Indonesia Timur. Karena meskipun daerah asal ada di Jawa, tetapi secara presentase peningkatan paling banyak justru di timur seperti Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku Utara cukup tinggi. “Jadi kita perhatikan betul untuk laut agar pergerakan masyarakat bisa kita antisipasi dengan baik,” ujarnya.
Selanjutnya, Adita mengatakan untuk transportasi kereta disiapkan 1.700 kereta api yang dikelola 9 Daops. Lalu, transportasi penyeberangan disediakan 206 unit kapal dengan prasarana sampai dermaga-dermaganya. “Tidak kalah penting transportasi udara, mengingat demand penerbangan semakin tinggi, sarana kita maksimalkan ada 444 unit pesawat udara dan 51 bandara,” katanya.
Memang, lanjut dia, pemerintah menjadikan perhatian adalah transportasi darat, khususnya angkutan jalan dan penyeberangan. Karena biasanya masyarakat berwisata itu Denpasar dan Sumatera, sehingga penyeberangan dua titik ini menjadi perhatian utama, Merak-Bakahueni maupun Ketapang dan Gilimanuk.
“Oleh karena itu, bersama pihak kepolisian kita lakukan terus peningkatan pengawasan dan terutama mengantisipasi cuaca ekstrem,” ucapnya.
Info dari BMKG, kata Adita, cuaca ekstrem tahun ini mungkin tidak seekstrem tahun lalu. Tetapi, pemerintah tetap siagakan berbagai hal termasuk prosedur untuk mengantisipasi cuaca ekstrem tersebut. “Upaya paling utama mengutamakan keselamatan dan memohon masyarakat untuk memaklumi dan memahami jika harus diadakan penjadwalan ulang, karena situasi cuaca yang tidak memungkinkan,” katanya.