135 Pengungsi Rohingya Dipindah ke Ladong Aceh Besar, Langsung Ditolak Warga Setempat

Pengungsi Rohingya di Tugu Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh
Sumber :
  • VIVA/Dani Randi

Aceh Besar – 135 pengungsi Rohingya yang ditolak warga di dua lokasi di kawasan Aceh Besar, kini ditampung di lokasi lahan milik Pemerintah Aceh di Ladong, Aceh Besar. Namun demikian, setibanya mereka disana langsung mendapat penolakan warga setempat.

Isu Kelompok Rentan Mesti Bisa Dipertimbangkan Cagub dalam Programnya Jika Menang Pilkada

Diketahui, 135 pengungsi ini merupakan mereka yang tiba di Aceh Besar pada Minggu, 10 Desember 2023

Dimana sebelumnya, pengungsi Rohingya ditolak oleh warga Lamreh, Aceh Besar dan kamp pramuka sejak kemarin, Minggu, 10 Desember 2023. Sehingga warga yang protes memindahkan paksa pengungsi tersebut ke depan kantor Gubernur Aceh.

Sebelum Disepakati, Baleg DPR Sebut Ada 299 RUU Masuk Usulan

Mereka sempat luntang-lantung di tugu taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh hingga akhirnya mereka dibawa kembali ke kawasan Ladong, Aceh Besar, setelah UNHCR, IOM dan Pemerintah Aceh menyepakati untuk ditampung sementara.

Pengungsi Rohingya di Tugu Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh

Photo :
  • VIVA/Dani Randi
Momen Pilkada 2024, Pemerintah Mesti Siapkan Akses Prasarana yang Inklusif Bagi Kelompok Rentan

Kabid Ketentraman dan Ketertiban Umum Satpol PP dan WH Aceh, Azmanto mengatakan, setelah rapat dengan pihak UNHCR, IOM dan Pemerintah diputuskan mereka akan ditampung selama seminggu di kawasan Ladong.

"Kami diperintahkan untuk membawa ke Ladong sementara dan hanya untuk 1 minggu kami hanya mengantarkan saja. Kita sudah koordinasikan sama pihak Ladong dan mereka sudah menunggu di sana," katanya, Senin, 11 Desember 2023.

Sementara itu, seorang pengungsi Rohingya Amin mengatakan, bahwa pihaknya membayar 20.000 Taka Bangladesh atau Rp 2,8 juta per orang ke agen perjalanan untuk bisa berlayar ke Indonesia. Rute perjalanan, kata dia hanya ke Indonesia, bukan ke Malaysia.

"1 orang 20.000 Taka Bangladesh. Bukan (1 keluarga) tapi untuk 1 orang," kata Amin.

Ditolak Warga Sekitar

Dilansir Antara, salah seorang warga Ladong Armansyah di Aceh Besar, mengaku menolak para Rohingya ditempatkan di Ladong karena pengalaman yang sebelum-sebelumnya, banyak dari Rohingya itu kabur dari tempat penampungan sehingga meresahkan warga setempat.

"Gelombang pertama Rohingya ke sini dulu kami sudah menerima, tapi tingkah lakunya banyak berefek, terganggu dengan masyarakat," katanya.

Selain itu, lanjut dia, banyak dari pengungsi Rohingya yang sebelum ditempatkan di UPTD Rumoh Seujahtera Beujroh Meukarya Ladong Tuna Sosial juga melarikan diri dari penampungan.

"Banyak mereka keluar melarikan diri dari sini, (takut) hilang punya warga, berkonflik dengan warga, dan segala macam," katanya.

Berdasar pantauan, puluhan masyarakat Ladong berdiri di depan UPTD Rumoh Seujahtera Beujroh Meukarya Ladong Tuna Sosial, untuk menghalangi agar para pengungsi Rohingya itu tidak ditempatkan di sana.

Dengan begitu, kelompok pengungsi tersebut sudah lima kali dipindahkan karena penolakan warga sejak mereka mendarat di Aceh Besar pada Minggu, 10 Desember 2023, pagi.

Para pencari suaka itu diberangkatkan ke UPTD Dinas Sosial Aceh itu dari Taman Ratu Safiatuddin, yang terletak tak jauh dari Kantor Gubernur Aceh.

Warga menentukan pilihannya dalam Pilkada. (ilustrasi)

Pengamat Ingatkan Pemerintah Harus Antisipasi Penyebaran Paham Khilafah saat Pilkada

Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio mengatakan bahwa Pemerintah harus mengantisipasi penyebaran paham khilafah di tengah perhelatan Pilkada 2024.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024