Ditjen Pendis Kemenag Berhasil Raih Juara 1 Pengelola Website dan Medsos Terbaik
- Kemenag
Jakarta – Ditjen Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama berhasil meraih dua penghargaan tertinggi dalam kategori Pengelolaan Media Sosial dan Pengelolaan Website untuk Unit Eselon 1 Kementerian Agama pada acara Humas Kemenag Award 2023.Â
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, menyoroti perlunya reformulasi tampilan Kementerian Agama agar lebih sesuai dengan zaman dan memenuhi tuntutan generasi Millenial dan Gen Z yang semakin dominan.
Sebagai langkah awal dalam transformasi digital, Kementerian Agama mempersiapkan SuperApps Pusaka Kementerian Agama sebagai wadah untuk semua aplikasi di Kementerian tersebut, memungkinkan akses layanan dalam satu platform.Â
"Selain untuk meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan sesuai kebutuhan zaman, transformasi digital menjadi pilihan pendekatan dalam rangka akselerasi perluasan akses di tengah cakupan layanan Kemenag yang demikian luas, menjangkau wilayah terdepan, terdalam, terluar, bahkan para TKI/TKW di luar negeri," ujar Menag.
Tujuan utamanya adalah meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan perkembangan zaman dan memperluas jangkauan layanan Kemenag yang melibatkan wilayah terdepan, terdalam, terluar, dan bahkan para TKI/TKW di luar negeri, sesuai dengan pernyataan Menag.
Menag juga memaparkan beberapa program prioritas Ditjen Pendis, termasuk memberikan akses kepada guru yang belum memiliki gelar S1 melalui Islamic Cyber University. Sejak tahun 2021 hingga 2023, sebanyak 3.339 mahasiswa dari berbagai daerah telah terfasilitasi dalam Sistem Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
"Kita berharap ini akan memberi multiple effect tidak hanya bagi pesantren dan santri, tapi juga bagi warga sekitar pesantren dan stakeholders lainnya. Selain peran utama dalam tafaqquh fid-din, pesantren juga berperan dalam pemberdayaan ekonomi umat," tuturnya.
Menag berharap program ini akan memberikan dampak positif tidak hanya bagi pesantren dan santri, tetapi juga bagi masyarakat sekitar pesantren dan pihak terkait lainnya. Selain itu, setelah menunggu selama 12 tahun, hampir 99.000 guru madrasah di Indonesia akhirnya menerima SK Inpassing pada malam tasyakuran Hari Guru Nasional pada 24 November 2023, sebagai langkah simbolis untuk mempermudah akses mereka menjadi Guru Profesional dan mendapatkan Tunjangan Profesi yang seharusnya.
"Semoga ini akan memudahkan akses mereka untuk menjadi Guru Profesional dan mendapatkan Tunjangan Profesi yang semestinya," harap Menag.
Menag mengucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga besar Kementerian Agama atas kerja keras mereka dalam meningkatkan kualitas layanan umat. Dia menekankan bahwa birokrasi adalah pelayan masyarakat, dan anggaran yang digunakan seharusnya memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat.Â
Menag juga secara khusus berterima kasih kepada insan media atas dukungan dan kontribusinya dalam memperkuat literasi layanan keagamaan masyarakat, sehingga program-program Kemenag dapat terdeliver dengan baik dan dipahami oleh masyarakat.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani, menambahkan bahwa semua upaya keras ini akan sia-sia tanpa peran media yang menyiar dan mempublikasikannya.