Jelang Sore Tadi, Gunung Merapi Sudah 7 Kali Muntahkan Awan Panas Guguran

Kondisi Gunung Merapi terlihat dari Pakem, Sleman, DI Yogyakarta.
Sumber :
  • ANTARA/Hendra Nurdiyansyah

Yogyakarta - Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Jumat 8 Desember 2023. Awan panas guguran ini memicu terjadinya hujan abu di sejumlah wilayah di Kabupaten Magelang dan Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso menjelaskan awan panas guguran terjadi sebanyak 7 kali dalam kurun waktu pukul 14.49 WIB sampai pukul 15.48 WIB. Setiap awan panas itu guguran itu terjadi dalam durasi waktu yang berbeda.

"Pukul 14.49, durasi 360 detik, amplitudo maksimal 73 mm. Pukul 14.56, durasi 120 detik, amplitudo maksimal 75 mm. Pukul 14.59, durasi 120 detik, amplitudo maksimal 78 mm," kata Agus, dalam keterangan tertulisnya.

Kondisi Gunung Merapi terlihat dari Pakem, Sleman, DI Yogyakarta.

Photo :
  • ANTARA/Hendra Nurdiyansyah

Agus menuturkan awan panas guguran kembali terjadi pada pukul 15.06 dengan durasi 137 detik dan amplitudo maksimal 69 mm. Lalu, pada pukul 15.09, muncul awan panas guguran dengan durasi 137 detik dan amplitudo maksimal 76 mm.

"Pukul 15.32 berdurasi 106 detik dan amplitudo maksimal 75 mm. Pukul 15.48, berdurasi 123 detik dengan amplitudo maksimal 72 mm," ujar Agus.

"Jarak luncur 3.500 meter dengan arah Barat Daya atau Kali Krasak," jelas Agus.

Adapun awan panas guguran yang terjadi di Gunung Merapi ini dilaporkan menyebabkan hujan abu di beberapa daerah di sisi barat laut. Kemudian, wilayah utara Gunung Merapi yaitu di Klakah, Tlogolele, Selo, Jrangkah dan Stabelan yang ada di Kecamatan Boyolali, Jawa Tengah.

Warga Amankan Barang dan Ternak dari Desa Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi

Sementara, untuk Kabupaten Magelang, Jawa Tengah wilayah yang terdampak hujan abu adalah daerah Babadan dan Dukun.

Polda NTT Diminta Dirikan Posko Trauma Healing untuk Anak Pengungsi Erupsi Lewotobi

Sebelumnya, imbas guguran awan panas itu menyebabkan sejumlah daerah di sekitar gunung aktif di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta itu mengalami hujan abu.

Sekretaris Desa Tlogolele, Neigen Achtah mengatakan guguran awan panas di puncak Gunung Merapi terjadi sekita pukul 14.49 WIB. Kondisi itu setelah terjadi guguran awan penas terlihat asap tebal di atas Dukuh Stabelan yang merupakan dusun yang letaknya paling dekat dengan puncak Gunung Merapi.

Wapres Kunjungi Bayi Bernama Gibran di Kamp Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi

“Sekitar pukul 15.00 WIB, terlihat asap tebal di atas Dukuh Stabelan. Setelah itu pukul 15.12 WIB diberitahu masyarakat terjadi hujan abu yang bercampur dengan air jadi hujan lendut," ujar Neigen.

Petugas melakukan pengamatan visual awan panas Gunung Karangetang di Pos Pemantau Gunung Api (PGA) di Desa Salili, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Kamis, 7 Februari 2019.

Gunung Karangetang Siaga Level III, Masyarakat Diimbau Menjauh

Badan Geologi berharap warga tidak mendekati area 2,5 kilometer dari kawah utama Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024