Hari Kelima Pencarian Korban Longsor Humbahas: Nihil Jasad tapi Ditemukan Rahang Manusia
- dok BPBD Sumut
Medan - Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian dan proses evakuasi jasad korban banjir bandang dan longsor di Desa Simangulampe, Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara. Ada laporan terbaru dalam pencarian korban di hari kelima.
Kepala Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Tuahta Ramajaya Saragih, menjelaskan dalam pencarian korban di hari kelima pada Rabu 6 Desember 2023, belum ada ditemukan jasad korban lainnya. Namun, ia menyampaikan ditemukan ada bagian wajah seperti rahang.
Meski demikian, belum bisa dipastikan apakah rahang terkait korban longsor atau berasal dari kuburan.
"Sekitar pukul 09.45 WIB di temukan body part (bagian tubuh) rahang manusia. Namun, masih menunggu DVI apakah berasal dari kuburan yang ada di sekitar lokasi atau korban," kata Tuahta Ramajaya.
Proses pencarian korban longsor dan banjir bandang di Kabupaten Humbahas.
- dok BPBD Sumut
Tuahta menyampaikan proses pencarian korban dibagi beberapa fase. Menurut dia, dilakukan penyisiran di darat di lokasi bencana.
Kemudian, ia menuturkan dilakukan juga penyisiran di perairan di Danau Toba, dengan melibatkan Tim SAR gabungan.
Untuk jalur air, sudah ada penambahan dari Polair dan Basarnas. Jumlah alut air yang beroperasi antara lain satu unit perahu karet LCR BPBD Sumut, 1 unit LCR BPBD Humbahas, 1 unit LCR Basarnas, 2 unit Rigit Inflatable Boat (RIB) Basarnas, dan 1 unit RIB Polair.
Adapun terkait pencarian korban di darat juga dilakukan penambahan alat berat. Sebab, medan yang ditutupi batu-batu ukuran besar.
Dia menuturkan, pencarian di darat terbagi enam sektor antara lain, sisi perbukitan, sisi kanan jalan dan sisi tepi danau. "Jumlah alat berat yang digunakan berjumlah 15 unit," tutur Tuahta.
Untuk diketahui, banjir bandang dan longsor terjadi di Kabupaten Humbahas terjadi pada Jumat malam, 1 Desember 2023, sekitar pukul 21.00 WIB. Dilaporkan dua orang tewas dan 10 masih hilang.
Dampak bencana alam itu mengakibatkan rumah milik 55 kepala keluarga mengalami kerusakan. Lalu, 160 jiwa mengungsi di dua lokasi berada Kantor Camat Baktiraja, dan ke Gedung Serbaguna (GSG) HKBP Simanullang Sinambela. Selain itu, bencana alam ini, juga merusak bangunan hotel, gereja, fasilitas umum hingga lahan pertanian.
