Menerawang Keamanan Data Sertifikat Tanah Elektronik, Bisa Diretas?
- ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
Jakarta – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPR), Hadi Tjahjanto menjamin data pemilik sertifikat tanah elektronik tidak mudah untuk dibobol atau diretas pihak yang tak bertanggungjawab. Menurut dia, sistem pengamanan yang digunakan cukup kuat dan ketat.
“Kita menggunakan blok data arah ke blockchain, ini direkat kuat. Apakah bisa diretas? Mau masuk ke satu sistem melewati beberapa pintu. Jelas pintu ini gol, pintu kedua belum tentu,” kata Hadi di Jakarta pada Senin, 4 Desember 2023.
Dengan demikian, Hadi yang merupakan mantan Panglima TNI ini menjamin keamanan sistem data sertipikat elektronik ini sangat baik. Menurut dia, masyarakat bisa mengecek setiap hari data sertifikat tanah elektronik tersebut. Namun, kata dia, masyarakat bisa melaporkan segera jika tiba-tiba data kepemilikan tanah sertifikat berubah.
“Lapor. Nol persen tidak mungkin (tiba-tiba namanya ganti). Masyarakat setiap hari bisa melihat disentuh tanahku dengan barcode, oh masih nama saya, luasnya masih sekian, batasnya dengan siapa itu masih lengkap,” jelas dia.
Selain itu, Hadi juga menjamin status sertipikat tanah elektronik ini di hadapan hukum dan tidak ada bedanya antara sertipikat manual yang berbentuk buku. Apalagi, kata dia, sertipikat elektronik semuanya tercatat ada dimasukkan dalam data blok data.
“Ini akan memberikan pengamanan sertipikat termasuk aset masyarakat. Sudah tidak akan ada lagi permasalahan tumpang tindih maupun ancaman dicaplok oleh mafia tanah. Seluruh staf termasuk biro hukum menyampaikan aman,” tegas dia.
Sementara, Hadi mengatakan untuk transaksi menggunakan sertipikat elektronik ini sangat mudah. Karena, lanjut dia, datanya sudah terhubung secara elektronik dengan perbankan dan lain sebagainya. Jadi, Hadi menyampaikan masyarakat jika ingin mengagunkan sertipikat elektronik pun sudah bisa dilakukan di bank-bank.
“Bisa kita agunkan ke bank dan dari bank sudah kita lakukan sosialisasi, koordinasi untuk bisa menerima. Kantor BPN di wilayah pun akan selalu berkoordinasi. Mudah-mudahan dengan kita terbitkan ini enggak ada masalah. Toh negara lain enggak ada masalah. Kita selalu belajar ke Australi, ke Jepang semua dengan program sertipikat ini. Kita koordinasi dengan para akademisi. Mereka mendukung semua,” ungkapnya.