Munajat Akbar PA 212 di Monas Dipastikan Tidak Beri Panggung untuk Capres-Cawapres

Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Jakarta - Ketua Persaudaraan Alumni atau PA 212, Slamet Ma’arif mengatakan pihaknya tidak mengundang secara khusus calon presiden dan calon wakil presiden peserta pemilu presiden atau Pilpres 2024, dalam kegiatan Munajat Kubro 212 di Monas, Jakarta pada Jumat-Sabtu, 1-2 Desember 2023.

Penghancuran Bangunan Jadi Komponen Utama Israel Jajah Palestina, Menurut Laporan Uni Eropa

“Kita tidak mengundang khusus capres dan cawapres manapun. Jadi panitia sudah rapat dan sepakat, kita tidak mengundang capres dan cawapres manapun supaya tetap kita tidak terbawa dalam arus perpolitikan, fokus kepada munajat kubro,” kata Slamet di Tebet pada Rabu malam, 29 November 2023.

Tentu saja, ia berharap jumlah massa yang akan hadir dalam Munajat Akbar 212 nanti melebihi dari kegiatan Reuni 212 pada 2018 dan 2019 lalu. “Perkiraan massa kita berharap mudah-mudahan bisa sama dengan 2018-2019 pada 2 Desember, mudah-mudahan lebih dari itu,” ujarnya.

China Sebut Veto AS atas Resolusi Gencatan Senjata Gaza Dorong Palestina ke Kegelapan

Sementara Panitia Munajat Akbar 212, Habib Muhammad, menegaskan bahwa tidak ada undangan khusus kepada calon presiden dan calon wakil presiden dalam Munajat Akbar 212 di Monas pada akhir pekan ini.

Bahkan, kata dia, jika ketiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden maupun tokoh politik yang tetap ingin hadir dalam Munajat Akbar 212, tentu tidak akan diberikan panggung untuk berorasi dalam kegiatan tersebut.

Israel Tahan 270 Anak Palestina dengan Kondisi Memprihatinkan, Menurut Komisi Urusan Tahanan

“Kalau hadir gimana? Kami panitia akan menjamin bahwa capres dan cawapres atau tokoh politik manapun, tidak akan kita beri untuk bicara di panggung Munajat Kubro 212,” tegas dia.

Maka dari itu, ia mengatakan bahwa hal ini menjadi jawaban untuk siapa saja yang merasa khawatir kalau kegiatan Munajat Akbar 212 besok akan menjadi panggung politik.

“Ini panggung munajat kubro, kita ingin mengetuk pintu langit karena kekuatan Allah tiada batas. Kita yakin doa yang kita lantunkan, Insya Allah mampu menghancurkan zionis biadab Israel yang telah biadab membinasakan orang-orang Islam di Palestina,” kata Habib Muhammad.

Sementara, Habib Muhammad mengatakan masyarakat diperkenankan membawa bendera kalimat Tauhid tapi harus yang warna hijau.

“Bendera Tauhid boleh dibawa yang warna hijau boleh, karena itu merupakan warna yang disukai oleh Rosulullah SAW. Tapi fokus bagaimana fokus membawa bendera Palestina, Bendera Indonesia,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) mengeluarkan izin kegiatan Munajat Kubro ‘Untuk Keselamatan NKRI dan Kemenangan Palestina’ di Kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat pada Jumat-Sabtu, 1-2 Desember 2023. Surat tersebut dikeluarkan perihalnya izin penggunaan kawasan Monumen Nasional.

“Benar, untuk izinnya dikeluarkan oleh Pemprov DKI sebagai pengelola Monas, termasuk koordinasi pelaksanaannya," kata Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama saat dikonfirmasi pada Selasa malam, 28 November 2023.

Dalam surat yang berlogo Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia, yang ditandatangani Sekretaris Kementerian Setya Utama tertanggal 28 November 2023, Nomor: B-43/KSN/S/PB.02/11/2023, perihal izin penggunaan kawasan Monumen Nasional (Monas).

Adapun, permohonan peminjaman pemakaian kawasan Monas untuk kegiatan Munajat Kubro ‘untuk keselamatan NKRI dan kemenangan Palestina’ pada hari Jumat-Sabtu, 1-2 Desember 2023, pukul 03.00 sampai dengan 09.00 WIB, dapat dipenuhi, dengan syarat tidak mengikutsertakan agenda dan membawa/memasang atribut partai politik serta peserta aksi tidak melebihi jumlah yang diizinkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Selanjutnya, untuk pelaksanaan kegiatan kiranya Panitia Penyelenggara Munajat Akbar 212 dapat berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya