Anak Berkebutuhan Khusus di Tasikmalaya Meninggal Tak Wajar

Proses pemakaman anak berkubutuhan khusus di Kampung Bantarsuling, Singaparna, Tasikmalaya
Sumber :
  • Diki Hidayat

Tasikmalaya – Kasus kematian tak wajar bocah berkebutuhan khusus berusia 10 tahun di Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, kini dalam penanganan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Tasikmalaya. Polisi telah melakukan pemeriksaan lima orang dari pihak keluarga korban.

Resmikan RS, Titiek Soeharto: Kesehatan Ibu yang Baik Akan Lahirkan Generasi Unggul

Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, Iptu Ridwan Budiarta mengatakan bahwa hasil autopsi yang dilakukan oleh dokter sebelumnya, ditemukan luka yang tidak wajar di tubuh korban.

" Ada di beberapa bagian tubuh luka parah seperti bekas tusukan di perut," ujarnya, Rabu 29 November 2023.

Kreatif! Orang Tua Ini Bikin Bioskop di Rumah Untuk Anaknya, Warganet: Seru Ya Keluarga Harmonis

Ilustrasi perundungan.

Photo :
  • ANTARA News/Andre Angkawijaya

Hasil pemeriksaan yang dilakukan dari orang-orang terdekat korban yang kini berstatus saksi, ada pengakuan dari orang tua kandung sempat mencubit korban. Hal itu dilakukan ketika korban menolak makan.

4 Perbedaan Pneumonia pada Anak dan Dewasa, Siapa yang Paling Berisiko Terpapar?

" Ada pengakuan mencubit, tapi itu perlu kita dalami terus agar semuanya terbuka," ungkap Ridwan.

Sementara itu kasus tewasnya bocah berkebutuhan khusus tersebut muncul ketika orang tua angkat korban, melapor karena ada kecurigaan luka lebam di kepala dan luka lainnya di beberapa bagian tubuh dengan fisik korban yang sangat kurus.

Padahal saat diserahkan oleh orang tua angkat kepada orang tua kandung delapan bulan lalu, tubuh korban masih gemuk dan sehat.

Syamsul Munajat (orang tua angkat korban) mengadopsi korban sejak usia 7 bulan, kemudian merawatnya hingga korban berusia 10 tahun. Delapan bulan lalu orang tua angkat menyerahkan korban kepada pihak orang tua kandung.

"Jadi anak ini kaku sebelah yang bagian kanan, sedangkan yang bagian kiri aktif dan tidak bisa berjalan, " ucap Syamsul.

Proses pemakaman bocah di Kampung Bantarsuling, Kec. Singaparna, Tasikmala

Photo :
  • Diki Hidayat

Orang tua angkat mengaku curiga penyebab kematian korban yang dianggap tal wajar, selain kondisi luka juga kondisi fisik berubah drastis. Semuka korban berperawakan gempal namun dalam kurun waktu delapan bulan tubuh korban jadi kurus.

" Selain jadi kurus, itu banyak luka dibagian tubuh anak saya, " katanya.

Untuk membuktikan dugaan-dugaan tersebut, Tim dokter forensik dari RSUD dr Slamet Garut Jawa Barat melakukan autopsi dengan disaksikan Polres Tasikmalaya dan pihak Desa Sukaasih. Usai proses autopsi, korban dimakamkan di Kampung Bantarsuling, Desa Sukaasih, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya