Respons Pengkritik IKN, Jokowi: Agar Tidak Jawa Sentris

Presiden Jokowi menghadiri acara HUT PGRI dan Hari Guru Nasional 2023
Sumber :
  • Setpres

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons kritik yang menyebut pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) menimbulkan ketimpangan. Bahkan, PKS menyatakan tegas jika menang pemilu 2024, ibu kota tetap berada di Jakarta. 

Sekjen PDIP Hasto Sebut Prabowo Pekerja Keras, Jokowi Cawe-cawe

"Iya, berpendapat kan boleh. Menyampaikan opini kan silakan, tetapi IKN itu sudah ada undang-undangnya," kata Jokowi usai acara penanaman pohon di kawasan Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP), Cakung, Jakarta Timur, Rabu, 29 November 2023.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi kuliah umum di Georgetown University

Photo :
  • Setpres
Rocky Gerung: Statistik Andika Perkasa Merangkak Menanjak di Jateng, Jokowi Mulai Cemas

Jokowi lanjut menjelaskan pembangunan IKN di Kalimantan, semangatnya itu justru agar tidak menonjolkan pembangunan hanya berada di wilayah Pulau Jawa.

"Justru kebalikannya. Kita ini tidak ingin Jawa sentris, tapi ingin Indonesia sentris," kata Jokowi.

Pertamina Eco RunFest 2024, Dorong Pemberdayaan UMKM hingga Pertegas Komitmen Capai NZE 2060

Jokowi menjelaskan, dari 17 ribu pulau yang ada di Indonesia, saat ini sebanyak 58 persen PDB ekonomi itu terfokus di Pulau Jawa. 

“Sehingga kita ingin Indonesia sentris," kata Jokowi. 

Presiden optimis pembangunan IKN bakal membawa pertumbuhan ekonomi ke pulau-pulau lain. Sehingga terjadi pertumbuhan ekonomi baru menjangkau titik-titik lain.

Reforestasi IKN.

Photo :
  • Dokumentasi MIND ID.

Selain itu, mengenai penduduk. Kata Jokowi, populasi Indonesia sebesar 56 persen ada di Pulau Jawa. Padahal belasan ribu daerah lain juga harus mengalami pemerataan pembangunan. 

"Jumlah penduduk populasi Indonesia 56 persen ada di Pulau Jawa yang 17.000 yang lainnya mestinya kan ada pemerataan,” ujarnya.

Ditambahkan Jokowi, pembangunan yang dianggap menunjang pemerataan bisa terjadi pada pemerataan ekonomi dan pemerataan penduduk. Lagipula, ditekankan Jokowi, pembangunan itu tidak kelar dalam sekejap.

"Ini kan memang tidak sehari-dua hari atau setahun-dua tahun, jangka panjang," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya