Jokowi: Guru Bukan Lagi Sekadar Digugu dan Ditiru

Presiden Jokowi memberikan keterangan pers.
Sumber :
  • Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden

Jakarta – Presiden Joko Widodo mengucapkan selamat Hari Guru Nasional yang diperingati setiap tanggal 25 November. Jokowi menekankan guru bukan lagi sekadar seorang yang digugu dan ditiru, namun merupakan penentu laju peradaban.

Resmikan Gedung Baru, IPEKA Palembang Komitmen Hadirkan Pendidikan Berkarakter

"Guru bukan lagi sekadar seorang yang digugu dan ditiru, yang menjadi suri teladan anak-anak didik, melainkan tokoh yang menentukan laju peradaban bangsa," ujar Jokowi dalam unggahan di akun media sosial Instagram @jokowi, bertepatan Hari Guru Nasional, yang dikutip di Jakarta, Sabtu,25 November 2023.

Presiden menyampaikan guru menjadi jembatan anak-anak masa kini untuk melangkah ke masa depan. Dia mengatakan di pundak guru tersampir harapan orang tua, masyarakat, dan bangsa yang besar.

Majelis Masyayikh Sebut UU Pesantren Cetak Generasi Santri Berdaya Saing

"Selamat Hari Guru Nasional," ujar Presiden.

Dalam unggahannya Presiden menyertakan foto ilustrasi guru dan murid dari jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA tengah melakukan kegiatan belajar mengajar di taman.

Integrasi Teknologi dan Pendidikan untuk Mendongkrak Kualitas SDM

Presiden Jokowi mengunggah foto ilustrasi guru mengajar murid di sekolah

Photo :
  • @Jokowi

Kesejahteraan Guru

Kantor Staf Presiden (KSP) menekankan komitmen pemerintah mendorong percepatan kesejahteraan guru di Indonesia, di antaranya dengan memperbaiki mekanisme pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan agar bisa meluluskan satu juta guru sertifikasi pada 2024.

"Saat ini 1,6 juta guru belum sejahtera mendapatkan tunjangan sertifikasi. Ini yang akan didorong oleh pemerintah melalui PPG dalam jabatan,” kata Deputi II KSP Abetnego Tarigan menanggapi peringatan Hari Guru, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Sabtu.

Abetnego menambahkan selain guru-guru di bawah Kemendikbudristek, pemerintah juga memberikan perhatian terhadap kesejahteraan guru madrasah.

Pada November 2023, kata dia, pemerintah mencairkan tunjangan guru inpassing bagi 100.000 guru madrasah dengan besaran Rp1,4 juta per bulan.

Selain itu, pemerintah juga mulai membayarkan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan bagi 221.000 guru non PNS di bawah Kementerian Agama. "Sebagai perlindungan jaminan sosial bagi guru-guru kita," jelasnya.

Guru dan peserta didik. (Foto ilustrasi).

Photo :
  • vstory

Abetnego juga menyampaikan pemerintah terus memenuhi kebutuhan guru khususnya di sekolah negeri. Dari target capaian 1,1 juta guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), sudah terpenuhi 850.000 guru, dan akan terus bertambah pada akhir tahun ini.

Selain itu pemerintah saat ini juga sedang menyiapkan skema PPPK untuk memenuhi kebutuhan tenaga pendidikan.

“Pemerintah juga siapkan skema khusus untuk memenuhi kebutuhan guru di wilayah Papua, yakni merekrut guru lulusan SMA/SMK. Mereka nantinya akan diberikan kesempatan mengajar sambil melanjutkan studi ke jenjang S1 dan pendidikan profesi,” tutur Abetnego.

Selain isu kesejahteraan, peningkatan kompetensi guru kejuruan juga menjadi perhatian. Terkait dengan peningkatan kompetensi guru SMK, menurut Abetnego program SMK Pusat Keunggulan (PK) telah memberikan ruang yang lebih luas bagi guru untuk pengembangan diri, baik melalui program magang guru, guru tersertifikasi industri, praktisi mengajar, hingga kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

"Semua upaya ini bentuk komitmen pemerintah meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru di Indonesia," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya