Di Depan Ribuan Warga Muhammadiyah, Anies Sentil Pembangunan IKN yang Digagas Jokowi

Anies Baswedan di Universitas Muhammadiyah Surakarta
Sumber :
  • Fajar Sodiq (Solo)

Surakarta  – Pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar hadir dalam acara Dialog Terbuka Muhammadiyah yang digelar di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada Rabu, 22 Maret 2023. 

Ucapkan Terima Kasih ke Anies, Pramono Janji Lanjutkan Programnya di Jakarta

Dialog yang dihadiri belasan ribu warga Muhammadiyah itu, capres Koalisi Perubahan itu mengkritisi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang digagas Presiden Jokowi.

Menurut Anies, ketika tujuan membangun kota baru dan Ibu Kota baru IKN dengan alasan pemerataan maka hal tersebut tidak menghasilkan pemerataan yang baru. 

Anies Baswedan: Saya Tentu Dukung Pramono-Rano di Pilkada Jakarta, Sudah Jelas

Capres Anies Baswedan di acara Dialog Muhammadiyah di UMS Surakarta

Photo :
  • TV Muhammadiyah

“Mengapa? Karena itu akan menghasilkan kota baru yang timpang dengan daerah-daerah yang ada di sekitarnya,”kata Anies di depan belasan ribu warga Muhammadiyah yang memadati Edutorium UMS pada Rabu, 22 November 2023.  

Ridwan Kamil Janji Perbanyak Trotoar Empat Kali Lipat di Jakarta jika Jadi Gubernur

Sehingga, menurut mantan Rektor Universitas Paramadina itu pembangunan ibu kota baru tidak akan memeratakan pembangunan kota lainnya. Lantas ia pun memberikan solusi jika ingin memeratakan pembangunan maka bangunlah kota kecil menjadi menengah dan kota menengah menjadi kota besar dan seterusnya.

“Kalau mau memeratakan Indonesia maka bangun kota kecil menjadi menengah, kota menengah menjadi besar di seluruh wilayah Indonesia. Bukan hanya membangun satu kota di tengah-tengah hutan,” tegas.

Capres cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menghadiri dialog Muhammadiyah

Photo :
  • tvMU

Pasalnya dengan membangun satu kota di tengah hutan, disebutkan Anies, sesungguhnya akan menimbulkan ketimpangan yang baru. Oleh sebab itu, pembangunan ibu kota baru itu harus dikaji kembali agar tujuan yang setara bisa tercipta.

“Jadi sekali lagi nih antara tujuan dengan langkah yang dikerjakan itu tidak nyambung. Nah kami melihat di sini problem karena itu harus dikaji secara serius karena tujuan kita seperti yang kita sampaikan tadi Indonesia yang setara, Indonesia yang merata,” kata dia.

“Argumennya sama tapi menurut kami langkahnya bukan membangun dengan satu kota, tapi membesarkan semua kota yang ada di Indonesia,” tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya