Hendropriyono Ungkap Pernah Berbenturan dengan Luhut : Kita Dipanggil Pak Jokowi
- Instagram @AM.Hendropriyono
Jakarta – Belum lama ini Jenral TNI (Purn) Prof. Dr. AM. Hendropriyono, Guru Besar Sekolah Intelijen Negara (STIN) diwawancarai dengan menanyakan pendapatnya mengenai rumor Presiden Indonesia, Joko Widodo marah besar, dikarenakan Andika Perkasa berbincang dengan pelobi Amerika Serikat, menjelek-jelekan Pak Jokowi dan ingin meninjau kembali hilirisasi dan IKN.
“Pak Jokowi marah besar saya tidak percaya, karena beliau orangnya bukan yang seperti kijang, kuping kijang, begitu kresek langsung loncat, enggak. Saya kenal betul Pak Jokowi.” Ujar Hendro yang dilansir dari Youtube Kilat Media, Senin 20 November 2023.
Kemudian Ia juga menjabarkan bagaimana sifat Jokowi yang selalu melakukan check and recheck ketika beredarnya suatu rumor dan isu yang sedang beredar:
“Beliau itu, nggak gampang percaya, selalu check and recheck dan minta bukti selalu, dan setelah itu Pak Jokowi itu negarawan berani, dia berani menyatakan kehendaknya, dia berani memanggil.” Unkapnya
Hendropriyono melanjutkan pendapatnya dengan memberikan contoh saat dirinya miliki benturan dengan Luhut Panjaitan dan memaparkan peran Jokowi di dalamnya:
“Saya pernah, ada benturan dengan sahabat saya, Luhut Panjaitan, ada benturan karena pergaulan hidup saya. Saya dipanggi olah Pak Jokowi, ditelepon ‘Pak Hendro, bisa datang ke sini’ ‘Siap Pak.’ ‘Pak Luhut bisa datang?’ ‘Siap’. Datang kami ke Istana, dipertemukan dan beliau tanya ‘Betul Pak Hendro ngomong begini?’ Pak Luhut ‘Betul ngomong begini’. ‘tidak Pak, kita klarifikasi begini Pak,’. Itu Pak Jokowi, dipanggil kita, kalau gitu salaman kalau nggak ada masalah. Saya salaman sama Pak Luhut Panjaitan. Tidak ada masalah lagi, itulah sifat yang saya kagumi pada Pak Jokowi. Jadi saya tidak pecaya kalau Pak Jokowi hanya karena laporan seseorang terus sampai marah, begitu besar katanya ya, nggak mungkin ya.” Ucapnya.
Kembali pada Isu, Hendropriyono menjelaskan bahwa menantunya itu menjunjung nilai oral yang tidak mungkin melakukan ‘hal gila’ karena tindakan yang terkandung dalam rumor tersebut.
“kedua soal hilirisasi, Tidak. Anak saya itu punya nilai-nilai moral yang dijunjung, yaitu moral nasionalisme, nilai kebangsaan. Itu hilirisasi adalah satu konsep untuk kepentingan nasional, for the sake of national interest. Tidak mungkin anak saya ngomong hilirisasi dihentikan, apa dia orang gila. Saya tidak percaya sama sekali, karena hilirisasi adalah konsep brilian Pak Jokowi yang sifatnya untuk kepentingan nasional.” Tuturnya.
“IKN kan waktu dia Panglima juga sibuk ke sana ke sini mencari tanah minta ke Pak Jokowi untuk mempersiapakan pertahanan. Konsepya itu konsep harus merubah paradigm itu. Dia bilang tempo hari.” Sambungnya
Ia mengungkap bahwa Andika saat ini mementingkan pertahanab di segala lini dan mengungkapkan perihal kritik yang diterima oleh Pak Jokowi:
“Saya kira nggak ada perubahan, Andika ngomong bahwa paradigma barunya adalah tidak lagi pertahanan in depth di darat, tapi pertahannanya itu udara dan laut. Itu yang setahu saya. Masa sekarang terus menghentikan IKN, nggak masuk akal. Dan saya juga sudah ngasih tahu memang Jakarta ini udah terlalu penuh sesak.”
“Kalau ada kritik-kritik dulu kepada Pak Jokowi, orang yang ngeritik itu nggak ngeti gitu dan itu cuman asal, bukan konsep Pak Jokowi, cuman gitu, Cuma orang apriori, tapi kalau orang yang ngerti, semua mendukung”
“Brazil dulu Ibu Kotanya Rio De Janeiro, zaman itu ada konferensi bumi. Brazilian adalah ibu kota baru, yang terletaknya di tengagh hutan gung liwang-liwung. Jauh dari Rio De Janeiro, semua orang mengeluh, termasuk saya. Kita kan tamu-tamu negara menacanegara, tapi lihat Brzilia sekarang, luar biasa gitu. Jadi konsep IKN adalah konsep luar biasa yang memang diawalii dengan pemikirannya Bung Karno.” Pungkasnya