Jadi Ketum MUI, Anwar Iskandar Sebut Kepentingan Besar Jaga Pemilu Biar Bangsa Tidak Terbelah

Ketua Umum MUI, Anwar Iskandar.
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito-istimewa

Jakarta - Ketua Majelis Ulama Indonesia atau MUI, KH. Anwar Iskandar, mengatakan agenda besar saat ni bagi Majelis adalah menjaga bagaimana agar pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan lancar dan aman. Terpenting, kata dia, tidak terjadi perpecahan dan merusak persatuan bangsa akibat pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

Polres Tangerang Minta Masyarakat Lapor Bila ingin Gelar Pesta Kembang Api Tahun Baru 2025

“Kepentingan besar yang mesti dijaga MUI adalah bagaimana pemilu ini atau pemilu yang akan datang ini tidak membelah persatuan bangsa,” kata Anwar di Jakarta pada Jumat, 17 November 2023.

Karena, kata dia, persatuan bangsa Indonesia adalah modal besar yang amat sangat dibutuhkan oleh bangsa ini untuk membawa misi ke depan yang lebih maju lagi. Maka dari itu, ia menyebut organisasi Islam yang menjadi anggota MUI akan dikerahkan melakukan edukasi kepada masyarakat nantinya.

MUI Minta Prabowo Pimpin Langsung Pemberantasan Korupsi

“Majelis Ulama Indonesia memiliki anggota puluhan, 80 ormas Islam yang itu nanti akan memberikan edukasi kepada masyarakat, imam-imam, mubaligh, dai supaya tetap bisa menjaga ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathoniyah, menjaga persatuan Indonesia,” ujarnya.

Jadi, lanjut dia, pemilu ini bukan tujuan akhir. Tetapi, pemilu hanya bagian dari sekian instrumen untuk membangun demokrasi. Oleh karenanya, ia meminta masyarakat menjadi terpecah belah hanya karena adanya perbedaan pilihan pada Pemilu 2024.

Banyak Mudarat, MUI Rekomendasikan Pemerintah Cabut PSN PIK 2

“Tidak boleh kemudian karena pilihan berbeda, menjadikan bangsa ini terbelah. Itu kepentingan besar dari MUI yang harus kita amankan bersama-sama,” pungkasnya.

Sebelumnya Wakil Presiden, Ma’ruf Amin mengingatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) harus bersikap netral dalam penyelenggaraan Pemilu 2024. Seperti ketika MUI bersikap netral ketika dirinya maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo pada Pilpres 2019.

“MUI memposisikan dirinya bersikap netral ya, secara kelembagaan. Jadi netralitas MUI itu saya sampaikan. Sejak dulu MUI dalam menghadapi pemilu itu secara kelembagaan netral. Bahkan, waktu saya menjadi calon dulu ya wakil presiden, saya minta MUI secara kelembagaan netral,” kata Ma’ruf di Jakarta pada Jumat, 17 November 2023.

Menurut dia, pemilihan itu urusan masing-masing dan sifatnya personal. Secara kelembagaan, kata dia, MUI akan terus menjaga harmonis dan menjaga bangsa ini tidak terpecah belah.

“Oleh karena itu, selalu membuat imbauan-imbauan untuk tidak terjadi permusuhan, kebencian, hoaks dan sebagainya,” jelas dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya