TNI AU Imbau Warga Tidak Pindahkan Benda jika Temukan Peralatan Milik Super Tucano

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati
Sumber :
  • VIVA/Uki Rama

Malang - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati mengimbau warga untuk tidak memindahkan atau membawa pulang benda milik pesawat Super Tucano yang jatuh di Watugede, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, 16 November 2023. 

Penerbang Tempur yang Kini Jadi Ajudan Presiden Prabowo, Kolonel Anton Raih 2 Trofi Penghargaan Sesko TNI

Peringatan keras ini disampaikan agar tim TNI AU bisa melakukan penyelidikan atas jatuhnya dua pesawat Super Tucano ini. Apalagi dalam insiden kecelakaan ini empat prajurit meninggal dunia. 

"Kami imbau, pertama, jika menemukan peralatan dari pesawat tersebut, jangan dibawa atau disimpan, karena itu dibutuhkan untuk penyelidikan. Tim dari kami akan datang dan menyelidiki," kata Agung dalam konferensi pers di Malang.

Sambut Hari Armada RI 2024, Lanal Tegal Gandeng Masyarakat Bersih-bersih Laut

VIVA Militer: Pesawat Super Tucano milik TNI AU jatuh

Photo :
  • Istimewa/Viva Militer

 "Mohon, pesawat itu, kalau menemukan hal lain, jangan dibawa pergi; kalau mau membantu, difoto dan diinformasikan letaknya di mana. Itu akan membantu merekam instruksi kejadian sesungguhnya," katanya.

Aksi Spektakuler Pilot Hercules C-130 TNI AU Isi Bahan Bakar Pesawat Tempur Hawk 200 di Atas Langit Nusantara

Imbauan kedua, TNI AU meminta masyarakat untuk berhenti menyebarkan foto atau video yang berkaitan dengan jatuhnya pesawat Super Tucano. Mereka ingin menjaga perasaan keluarga prajurit yang gugur karena keluarga prajurit saat ini dalam kondisi berduka.

TNI Angkatan Udara mengumumkan bahwa 4 prajurit penerbang pesawat Super Tucano ditemukan meninggal dunia di lokasi dua pesawat latih itu jatuh di daerah Watugede, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis. 

Dua pesawat yang jatuh itu sebenarnya merupakan bagian dari empat pesawat Super Tucano yang sedang menjalankan latihan profisensi formasi rutin. Namun, dua di antaranya, yaitu pesawat dengan nomor ekor TT-3111 dan TT-3103, hilang kontak tak lama setelah melaporkan cuaca kurang baik. Kedua pesawat kemudian ditemukan jatuh di kawasan Watugede, Pasuruan.

Pesawat Super Tucano di Pangkalan TNI Angkata Udara Abdulrachman Saleh di Malang, Jawa Timur, pada Senin, 29 Februari 2016.

Photo :
  • VIVA.co.id/D.A. Pitaloka

Berikut ini identitas keempat prajurit TNI yang meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat itu:

Pesawat dengan nomor ekor TT-3111

- Letkol Pnb Sandhra Gunawan, penerbang, duduk di depan;
- Kolonel Adm Widiono, duduk di belakang

Pesawat dengan nomor ekor TT-3103

- Mayor Pnb Yuda A. Seta, penerbang, duduk di depan;
- Kolonel Pnb Subhan, duduk di belakang.

"Beberapa jam terakhir Letkol Pnb Sandhra Gunawan sudah ditemukan dan dalam evakuasi ke Lanud Abdul Rachman Saleh,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati kepada wartawan di Malang, Kamis petang.

Saat ini seluruh jenazah sedang proses evakuasi untuk dibawa ke Lanud Abdul Rachman Saleh. Setibanya di Lanud Abdul Rachman Saleh jenazah akan dilakukan pemeriksaan lalu dilanjutkan proses persemayaman secara militer. Besok diselenggarakan upacara pelepasan jenazah secara militer. 

Agung mengatakan bahwa empat pesawat Super Tucano ini sedang menjalankan latihan profisensi formasi rutin. "Pesawat ini sedang menjalankan latihan profisensi formasi. Sudah dibuat rencananya, yaitu rute melalui training area A bravo dan kembali ke Abdul Rachman Saleh. Sesaat setelah cuaca kurang baik pesawat saling melepas diri saat itulah terjadi kehilangan kontak pesawat," ujarnya. 

"Dua pesawat yang lain berhasil naik dan selamat mendarat. Dua lainnya tak bisa dihubungi. Dapat laporan dari aparat teritorial diketahui ada pesawat yang jatuh di area Pasuruan," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya