Ratusan Warga Gome Papua Tengah Minta Perlindungan TNI karena Takut Ancaman KKB
- ANTARA
Jayapura - Kepala Staf Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III Marsda TNI Deni Hasoloan Simanjuntak mengakui, saat ini warga dari 10 kampung yang ada di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, mengamankan diri ke Pos Yonif 300/Bjw karena takut akan ancaman kelompok kriminal bersenjata (KKB).
"Dari laporan yang diterima terungkap masyarakat mendatangi dan mengadu ke Pos TNI Satgas 300/Bjw untuk minta perlindungan," katanya dalam keterangan di Papua Tengah, Senin, 13 November 2023.
Karena itulah, katanya, Komandan Satgas Pamtas Mobile Raider 300/Bjw mengambil langkah dengan menempatkan mereka di Gereja Bethel Jenggernok yang berada di depan Pos serta honai-honai sekitar Pos Gome sehingga keberadaannya terpantau. Prajurit juga membantu menyediakan makan untuk mereka.
Ada sekitar 200 orang warga dari 10 kampung yang saat ini mengungsi karena takut ancaman aksi kekerasan yang dilakukan KKB. Mereka mengungsi dan mengamankan diri sejak hari Minggu, kata Deni Hasoloan.
Komandan Satgas 300/Bjw Letkol Inf Afri Swandi Ritonga menambahkan warga yang mengungsi itu berasal dari
Kampung Jenggernok, Wako, Nenggebuma (Tanah Merah), Agiyome, Upaga, Gome, Jonggong Golawi, Kilanungin, Misimaga dan Kampung Tigilobak.
Rata-rata yang mengungsi adalah anak-anak, perempuan, dan orang tua serta tokoh masyarakat dari Kepala Suku Besar Kabupaten Puncak Abelom Kogoya, Kepala Kampung Tanah Merah Tius Wakerwa dan Kepala Kampung Jenggernok Antonius Murib, jelas Dansatgas 300/Bjw Letkol Inf Afri Swandi Ritonga.
Kepala Suku Besar Kabupaten Puncak Abelom Kogoya mengakui mereka meminta perlindungan kepada prajurit yang bertugas di Pos Gome karena takut ancaman dan gangguan KKB.
“Kami takut, bapak, mereka ancam bunuh kami; tolong, bapak-bapak TNI, kami takut bekerja, takut berladang,” kata Abelom Kogoya. (ant)