Terinfeksi Penyakit, Ribuan Bibit Pisang Asal Filipina Dimusnahkan
- Sherly (Tangerang)
Tangerang -- Sebanyak 20 ribu bibit pisang asal Filipina dimusnahkan Badan Karantina Indonesia (Barantin) di Instalasi Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Pemusnahan itu dilakukan lantaran dari hasil pemeriksaan, ditemukan puluhan ribu bibit pisang positif terinfeksi penyakit.
Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat M Panggabean mengatakan, pemusnahan ini dilakukan dalam rangka pengamanan sumber daya hayati pertanian, karena didapati positif terinfeksi bakteri Pseudomonas syringae pv. syringae.
"Benih pisang impor ini masuk secara legal disertai sertifikat karantina dari negaranya, namun dari pemeriksaan yang dilakukan saat memasuki Indonesia, didapati positif membawa bakteri yang berbahaya, yakni terinfeksi bakteri Pseudomonas syringae pv. syringae," katanya, Senin, 13 November 2023.
Bakteri ini masuk dalam kelompok berbahaya dan belum ada di Indonesia, atau OPTK (organisme penganggu tumbuhan karantina, red) kategori A1, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 25 tahun 2020 tentang Jenis Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina.
Lanjut dia, pihaknya turut melakukan tindakan karantina perlakuan untuk mengeliminasi bakteri berbahaya ini sebelum dimusnahkan.
"Selanjutnya kami akan mengirimkan NNC (notification of non compliance) ke negara asal, agar kedepan tidak terjadi hal yang sama," ujarnya.
NNC ini dimaksudkan sebagai bentuk pemberitahuan keras pemerintah Indonesia atas kualitas jaminan otoritas karantina negara asal terhadap pemenuhan aspek kesehatan komoditas yang dikirim.
Adapun bakteri yang diuji dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) oleh pejabat Karantina merupakan pathogen golongan bakteri Gram negatif yang memiliki kisaran inang yang sangat luas hingga mencapai 87 jenis tanaman. Bakteri ini dapat menyerang pada tanaman cabai, jeruk, padi, bawang-bawangan, mentimun dan tomat.
"Dapat dibayangkan jika bakteri ini berhasil masuk ke wilayah Indonesia, maka jenis tanaman yang dapat menjadi inangnya ini menjadi terancam," ungkapnya.