Gus Mus Bantah Ada Majelis Permusyawaratan Rembang

Perwakilan Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Wahyu Salvana (Gus Wahyu)
Sumber :
  • Kemenag

REMBANG – Beredar di media sosial, flyer Majelis Permusyawaratan Rembang yang mencatut nama KH Achmad Mustofa Bisri (Gus Mus). Pihak keluarga pesantren menyayangkan hal tersebut dan membantah adanya Majelis Permusyawaratan Rembang.

Khofifah Sebut Menu Makan Bergizi Masuk Pesantren Akan Terasa Mewah

Mewakili keluarga Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Wahyu Salvana (Gus Wahyu), mengatakan Gus Mus ataupun pihak pesantren tidak pernah menggelar acara seperti yang disebutkan dalam flyer itu.

''Bahkan kami juga terkejut mengetahui adanya flyer itu,'' tegas Gus Wahyu di Rembang, Minggu 12 November 2023.

Khofifah Usul PAUD Dapat Program Makan Bergizi Gratis

Gus Mus, kata Gus Wahyu, bahkan tidak tahu soal Majelis Permusyawaratan Rembang. Jika tahu, Gus Mus juga tidak akan berkenan jika namanya dibawa-bawa. ''Intinya di pondok tidak ada kegiatan ataupun acara istimewa apapun. Terlebih seperti yang tertulis di flyer itu,'' jelas dia.

Risma Gugat Hasil Pilkada Jatim ke MK, Khofifah Pilih Kerja dan Pantau Pelaksanaan MBG

Agenda Gus Mus di hari Minggu sebagaimana biasanya. Gus Mus menerima tamu yang sowan ke kediamannya untuk bersilaturahmi sebagaimana biasa. "Jadi tidak seperti acara yang di flyer. Hanya ada tamu yang sowan silaturahmi seperti biasa saja,'' kata Gus Wahyu yang juga menantu Gus Mus.

Gus Wahyu mengajak semua pihak untuk berpikir jernih dalam situasi nasional seperti ini. Tindakan mencatut nama orang sangat tidak terpuji. "Jangan (kita, Red) dibawa ke mana-mana. Apalagi dibawa ke ranah politik,'' tegasnya.

Terkait pemilu, lanjut Gus Wahyu, keluarga Pesantren Raudlatut Tahlibin Leteh memberikan kebebasan untuk memilih. "Bahkan bisa dibilang kami ini merdeka. Saya dan istri saja tidak membicarakan kontestasi pemilihan. Kami bebas saja," tandasnya.

Ilustrasi/Korban pelecehan seksual sodomi

Pemilik Pesantren di Jaktim Diduga Sodomi 7 Santri Pria

Seorang pemilik pesantren di Pondok Kelapa, Jakarta Timur dengan inisial KH diduga kuat telah mencabuli tujuh santri pria yang masih di bawah umur.

img_title
VIVA.co.id
16 Januari 2025