KPK Tetapkan 2 Tersangka Kasus Korupsi Proyek WC Sultan di Bekasi, 1 Meninggal

Gedung KPK (Foto Ilustrasi)
Sumber :
  • KPK.go.id

Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan 2 orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek water closet (WC) di sejumlah sekolah di Kabupaten Bekasi. Proyek pembangunan WC tersebut menjadi sorotan masyarakat karena menelan biaya yang fantastis.

Diketahui, kalau toilet mewah itu akan dibangun di sejumlah sekolah di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dengan anggaran mencapai Rp198,5 juta untuk satu toiletnya. Akibat ulah sejumlah oknum dalam proyek tersebut, KPK menyebut negara mengalami kerugian hingga Rp 96 miliar.

Pelaksana tugas (Plt) Deputi Penindakan atau Eksekusi KPK Asep Guntur

Photo :
  • Zendy Pradana/ VIVA.

Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu menjelaskan KPK sudah menetapkan dua orang tersangka. Dari dua orang yang sudah ditetapkan tersangka itu, satu diantaranya telah meninggal dunia.

"Terkait WC sultan di Bekasi, benar dari dua tersangka yang satunya meninggal. Kalau nggak salah Bupatinya yang meninggal," ujar Asep Guntur kepada wartawan dikutip Jumat 10 November 2023.

Asep belum menjelaskan secara gamblang dua sosok tersangka itu. Saat ini KPK akan meminta pertanggungjawaban hukum lebih dulu ke pihak pejabat pembuat komitmen (PPK).

"Nanti kita meminta pertanggungjawaban kepada pihak PPK. Dari situ juga, selain dari Pasal 2 dan 3 (UU Tipikor terkait kerugian negara), juga ada pasal penyuapannya sehingga kita akan mencoba kedua-duanya. Kita buktikan mana lebih bisa kita dulu selesaikan," beber Asep.

Jauh sebelum itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus merampungkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan toilet mewah di Bekasi.

Pihak lembaga antirasuah mengklaim telah mengantongi bukti awal soal dugaan rasuah pengadaan toilet tersebut.

"Sudah ada beberapa mungkin petugasnya sudah melakukan pengumpulan data, informasi, termasuk dokumen," kata Direktur Penyidikan KPK Setyo Budiyanto di kantornya, Jl Kuningan Persada, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis, 4 November 2021.

Calon Dewas KPK Benny Mamoto Ungkap Alasan KPK Banyak Kalah Praperadilan

Setyo masih enggan menerangkan rinci terkait bukti yang sudah ditemukan pihaknya. Pasalnya, kasus ini masih di tahap penyelidikan yang tingkat kerahasiaannya masih tinggi.

Foto ilustrasi uang hasil korupsi.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Fanny Octavianus
Alexander Marwata soal OTT: Nggak Mungkin Dihapus, karena Diatur UU

Terlalu banyak memberikan informasi di tahap penyelidikan bisa merusak pencarian bukti lain lainnya. Masyarakat diminta memaklumi hal ini.

"Nanti kalau tiba waktunya apakah prosesnya memenuhi kecukupan bukti nanti akan disampaikan," kata Setyo.

Politikus PKB Hasbiallah Ilyas Ingin KPK Telepon Dulu Pejabat Negara Sebelum Ditangkap

Pemerintah Kabupaten Bekasi membangun 488 toilet untuk SD dan SMP. Total dana dalam proyek ini mencapai Rp96,8 miliar. Dari angka itu, tiap sekolah dapat jatah Rp198,5 juta untuk pembangunan toilet. Angka ini sempat mengejutkan publik beberapa waktu lalu.

Pemeriksaan Firli Bahuri di Bareskrim Polri

Calon Dewas KPK Hamdi Hassyarbain Sebut Kasus Firli Bahuri Tak Bisa Dimaafkan

Calon Dewas KPK, Hamdi Hassyarbain, menegaskan kasus etik dan pidana yang menjerat mantan Ketua KPK, Firli Bahuri, tidak bisa dimaafkan. Sudah masuk pelanggaran eti berat

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024