Aiman Witjaksono Soal Konflik Israel dan Palestina: Genosida Terjadi di Sana
- Instagram @aimanwitjaksono
Jakarta – Belakangan ini, konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel telah menyita perhatian dunia secara global. Hingga saat ini, jumlah korban tewas akibat serangan Israel yang berlangsung di Gaza sudah mencapai lebih dari 10 ribu orang. Hal itu seperti yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Palestina pada Senin, 6 November 2023.
Mantan jurnalis, Aiman Witjaksono menjadi salah satu yang turut menyuarakan tentang konflik tersebut. Menurutnya, konflik ini bukan lagi soal agama, ras atau bangsa, tapi kemanusiaan karena sudah termasuk genosida. Pasalnya, korban tewas di Palestina didominasi oleh anak-anak dan perempuan yang bukan kombatan.
“(Korban tewas) mayoritas adalah anak dan perempuan, logika apa lagi yang kita mau gunakan kalau genosida terjadi di sana karena anak dan perempuan yang bukan kombatan, kalau pun mereka klaim itu adalah kombatan harus dibuktikan dong,” kata Aiman Witjaksono yang dikutip dari akun Instagramnya @aimanwitjaksono pada Selasa, 7 November 2023.
Aiman Witjaksono juga mengatakan bahwa itu berarti mereka ingin memusnahkan etnis asli Palestina dengan genosida karena kebanyakan korban tewas adalah anak-anak dan perempuan.
“Tapi masa sih dari dari hampir 10 ribu orang mayoritas yang tewas anak dan perempuan itu semuanya kombatan, tidak mungkin. Artinya apa? Ada genosida di sana. Pemusnahan etnis, bukan hanya soal kita gak ngomong suatu golongan misalnya golongan Arab Palestina,” jelasnya.
“Karena di Palestina itu tidak hanya ada masyarakat Arab saja, tapi ada juga masyarakat-masyarakat lain. Tidak hanya agama Islam saja, tapi juga ada agama-agama yang lain. Artinya yang mau dimusnahkan adalah etnis warga asli Palestina,” tambahnya.
Lebih lanjut, Aiman mempertanyakan mengapa sampai saat ini agresi militer Israel masih belum juga dihentikan. Padahal, Indonesia sendiri dengan segala sudah berusaha untuk memberikan bantuan.
“Kenapa sampai saat ini agresi militer Israel tidak dihentikan juga, itu yang menjadi pertanyaan. Indonesia dengan segala cara sudah melakukan bantuan Bu Menlu ya, Bu Retno Marsudi juga sudah berbicara dengan begitu gemilangnya di PBB, itu terus harus dilakukan dan jangan berhenti, jangan bangga dengan itu semua karena itu belum selesai,” pungkasnya.