Fakta-fakta Kepala Hudev UI jadi Tersangka Baru Kasus BTS 4G

Kepala Hudev UI Mohammad Amar Khoerul jadi tersangka kasus korupsi BTS 4G
Sumber :
  • Dok. Istimewa

Jakarta – Tersangka kasus korupsi pengadaan BTS 4G pada Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) bertambah satu orang.

Tersangka baru itu yakni Kepala Human Development Universitas Indonesia (HUDEV UI), Mohammad Amar Khoerul Uman (MAK). Berikut kami sajikan sejumlah fakta-faktanya yang telah VIVA rangkum.

1. Ditetapkan sebagai tersangka baru 

Kepala HUDEV UI, Mohammad Amar Khoerul Uman (MAK) ditetapkan sebagai tersangka baru kasus korupsi pengadaan BTS 4G pada Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI).

Penetapan dilakukan pasca Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan menerima pelimpahan perkara dari penyidik Jaksa Agung Muda bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung. 

2. Ditahan 20 hari untuk proses penyidikan

Penetapan tersangka dilakukan setelah gelar perkara berdasar surat perintah penyidikan pada Kamis, 19 Oktober 2023. Dalam gelar perkara, jaksa mendapati alat bukti yang cukup untuk menetapkan MAK sebagai tersangka.

“Kami langsung menahan MAK selama 20 hari untuk proses penyidikan lebih lanjut,” kata Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, Syarief Sulaeman Nahdi kepada wartawan, Rabu 1 November 2023.

3. Pemalsuan kuitansi

Ilustrasi kuitansi

Photo :
  • Pixabay

Sementara itu, Kepala Seksi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, Muchammad Arief Abdilah mengatakan jika  tersangka MAK dijerat dengan Pasal 9 Undang-undang Pemberantasan dan Pencegahan Tindak Pidana Korupsi. 

Dalam kasus ini, MAK selaku Kepala HUDEV UI diduga melakukan pemalsuan nota pembayaran kuitansi sebagai syarat pencairan anggaran pelaksanaan kajian teknis pendukung Lastmile Project antara BAKTI dan HUDEV UI.

“Penetapan tersangka ini setelah kami mendapatkan pelimpahan perkara BTS 4G BAKTI Kemenominfo yang saat ini dalam penyidikan lanjutan oleh Jampidsus Kejaksaan Agung,” ucap Arief.

4. Negara rugi Rp1 M

KPK Resmi Tahan Gubernur Bengkulu Usai Ditetapkan jadi Tersangka Kasus Korupsi

Pemalsuan ini diduga supaya HUDEV UI dapat nilai kontrak senilai Rp1,99 miliar dari pelaksanaan kajian teknis pendukung Lastmile PRojek 2021 untuk pembangunan tower BTS 4G. 

Untuk itu, jaksa menganggap penerimaan uang secara ilegal ini termasuk dalam kerugian keuangan negara dalam perkara korupsi ini yang mencapai Rp8,03 triliun. 

Metode Perhitungan Kerugian Negara di Kasus Korupsi Timah Jadi Sorotan

Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung, Kuntadi mengatakan, alasan MAK jadi tersangka lantaran kerugian negara yang ditimbulkan Kepala HUDEV UI ini senilai Rp1,99 miliar. 

“Tidak (diserahkan penanganan sepenuhnya), karena nilai (kerugian) kecil,” ucap Kuntadi.

41 Tersangka Perdagangan Orang Diringkus Polda Jatim, Ada yang Dijual Jadi PSK

6. Total 6 tersangka di kasus BTS

Sidang kasus korupsi BTS di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta

Photo :
  • ANTARA/Fath Putra Mulya

Dalam kasus ini, ada lima pihak lain yang didakwa. Mereka diantaranya Komisaris PT Solitech Media Sinergy, Irwan Hermawan dan Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia Galumbang Menak.

Kemudian, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate; eks Direktur Utama (Dirut) BAKTI, Anang Achmad Latif; dan eks Tenaga Ahli Human Development (HUDEV) Universitas Indonesia, Yohan Suryanto.

Para terdakwa diduga telah merugikan keuangan negara sebesar Rp 8,032 triliun dalam proyek penyediaan menara BTS 4G.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya