Sosok Jenderal Idham Azis, Eks Kapolri yang Gabung Tim Kampanye Prabowo-Gibran
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro
Jakarta – Mantan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi (Purn) Idham Azis dikabarkan siap bergabung dengan Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman. Dia yakin bergabungnya Idham Azis dengan TKN KIM dapat membantu Prabowo-Gibran meraih kemenangan pada Pilpres 2024 mendatang.
"Jenderal Pol Purnawirawan Idham Azis, telah menyatakan kesediaan membantu Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024," kata Habiburokhman dalam keterangan tertulis, Kamis, 26 Oktober 2023.
"Kami yakin pemikiran, wawasan, jaringan beliau akan sangat membantu kerja-kerja tim kampanye nasional Prabowo-Gibran," sambungnya
Dia menegaskan, jika Prabowo-Gibran terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI untuk periode 2024-2029, institusi Polri akan diperkuat agar dapat menjalankan tugas secara maksimal dalam melayani dan mengayomi masyarakat.
Profil Jenderal Polisi (Purn) Idham Azis
Dilansir dari beberapa sumber, Jumat 26 Oktober 2023, Idham Azis lahir di Kendari, Sulawesi Tenggara pada tanggal 30 Januari 1963. Dia menikah dengan Fitri Handari dan dikaruniai 4 orang anak, salah satunya yakni Ipda Irfan Urane yang kina bertugas di Polda Metro Jaya.
Selepas menyelesaikan sekolah di SMA 1 Kendari pada tahun 1982, Idham kemudian mencoba mengikuti tes masuk Akabri Kepolisian (sekarang Akademi Kepolisian atau Akpol), tetapi dirinya 2 kali tidak lolos, Pada percobaan ketiga tahun 1984, Idham Azis baru dinyatakan lolos dan lulus pada 1988.
Source : VIVA/M Ali Wafa
Idham Azis memulai kariernya pada 2 Desember 1988 sebagai Perwira Samapta Kepolisian Resor Bandung, tidak lama kemudian, Idham naik menjadi Kapolsek Dayeuhkolot Res Bandung (1991), Kapolsek Majalaya Res Bandung Polwil Priangan Polda Jabar (1993).
Idham termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat cukup cepat saat tergabung dalam tim Bareskrim, dengan prestasi melumpuhkan teroris Dr. Azahari dan kelompoknya di Batu, Jawa Timur, pada tanggal 9 November 2005.
Atas prestasinya tersebut, Idham mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Sutanto. Selepas dari sini, Karier Idham bak roket. Setiap tahun ada jabatan baru yang dipercayakan kepada dirinya. Tercatat ia pernah menduduki berbagai posisi strategis yakni, Kanit IV Dit I/Kam Dan Trannas Bareskrim Polri (2006), Kasubden Investigasi Densus 88/Antiteror Bareskrim Polri (2008).
Setelah itu, Idham diberi tugas teritorial sebagai Kapolres Metro Jakbar Polda Metro Jaya pada 2008. Tak lama kemudian ia tarik ke Polda Metro sebagai Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya (2009).
Pada tahun 2010, Idham dipercaya menjadi wakil Tito Karnavian yang kala itu menjabat sebagai Kepala Detasemen Khusus 88 Anti-Teror. Dari sana, Idham naik jabatan sebagai Dirtipidkor Bareskrim Polri (2013).
Tak lama, Idham dimutasi sebagai Kapolda Sulawesi Tengah, ia menjabat selama 2 tahun terhitung dari tahun 2014. Baru setelah itu, ia didapuk sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Mabes (Kadiv Propam) Polri pada 23 September 2016. Pangkatnya pun naik dari Brigadir (bintang satu) menjadi Irjen (bintang dua).
Source : ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Pada 20 Juli 2017, Idham kembali dipromosikan menggantikan posisi M Iriawan sebagai Kapolda Metro Jaya. Menangani Ibukota bukan hal asing bagi Idham karena ia memiliki pengalaman dan kemampuan dalam menumpas teroris dan kejahatan ibukota.
Kemudian ia ditunjuk sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim) menggantikan Komjen. Pol. Arief Sulistyanto pada 22 Januari 2019. Dan puncaknya, pada 23 Oktober Jokowi mengusulkan nama Idham ke DPR sebagai calon tunggal Kapolri.
Setelah digelar uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) terhadap Idham, DPR pun setuju. Idham Azis dilantik sebagai Kapolri oleh Presiden Jokowi 1 November 2019