Kampung Tanjung Piayu Laut Bikin Batik Motif Gambar Ikan Marlin dan Kerang

Kampung Tanjung Piayu Laut Bikin Batik Motif Gambar Ikan Marlin dan Kerang
Sumber :
  • Istimewa/VIVA

Kepulaun Riau - Dalam memperkenalkan ciri khas budaya daerah di setiap wilayah tentunya mempunyai cara tersendiri agar tidak hilang dari masa ke masa dan masyarakat pun mengatahui atas budaya itu sendiri.

Padahal Batik Sudah Diakui UNESCO, Sayangnya Pengrajinnya Terus Berkurang

Sepeti di Tanjung Piayu Laut, Kelurahan Tanjung Piayu, Kecamatan Sungai Bedak, Kota Batam, Kepulauan Riau. Adanya kelompok usaha masyarakat membuat batik dengan motif gambar ikan marlin dan kerang dan harga batiknya bervariasi yakni mulai harga Rp150 ribu sampai 1,5 juta rupiah.

"Ciri khas Batam adalah ikan marlin dan kerang dan itulah ciri khasnya, kami juga bisa memberikan motif variasi yang lain tetapi paling tidak batik yang kita buat itu ada ciri khasnya khususnya wilayah Tanjung Piayu Laut," ujar Sri Ekowati Budi Rahayu, yang merupakan pembuat ide gagasan di masyarakat, Selasa, 24 Oktober 2023.

Dongkrak Kesejahteraan, Intip Cara IDSurvey Lakukan Pemberdayaan Masyarakat

Warga Kampung Tanjung Piayu Laut Bikin Batik Motif Gambar Ikan Marlin dan Kerang

Photo :
  • Istimewa/VIVA

Sri mengatakan, batik yang ia buat  sebagai kelompok usaha bersama dan bukan usaha pribadi dan pengerjaan batik awalnya anggota 3 orang sekarang sudah mencapai 12 orang dan ia juga memberikan edukasi, pendidikan kepada anak sekolah dan warga cara pembuatan batik.

Ke Masyarakat, Cawagub Kepri Nyanyang Harris Sosialisasi Program Mereka yang Berpihak ke Rakyat

"Jadi Wirausaha Tanjung Piayu adalah binaan dari Kampung Berseri Astra dan 
di sini kami menjalankan dengan acuannya 4 pilar yakni pendidikan, kesehatan, wirausaha dan satunya lingkungan, jadi kita menjalankan kegiatan berdasarkan empat pilar tersebut," jelasnya.

Sri menyebutkan, bahan batik terbuat dari kain katun dengan beraneka macam warna dan sudah terjual sampai ke Jakarta, Bandung, Medan dan ketika pameran paling banyak pasaran disekitar lingkungan Batam.

"Kami mengerjakan batik ketika ada pesanan dan kita juga jual produk bebas seperti ditunjukan ke pameran dan penjual juga sampai ke Malasia dan Singapura,"terangnya.

Sri mengatakan usaha kelompok pembuatan batik mengupah warga ketika batik di gambar dengan hitungan  satu lembar ada harganya dan ketika mewarnai upahnya ada sehingga dalam pengerjaan motif batik ada orangnya.

Kampung Tanjung Piayu Laut Bikin Batik Motif Gambar Ikan Marlin dan Kerang

Photo :
  • Istimewa/VIVA

 
Sri mengatakan dalam menyatukan pikiran masyarakat agar ide yang ia salurkan bisa berjalan dengan baik pasti ada kendala kendala hadapi karena suatu usaha katanya pasti ada kendala dan tidak semua masyarakat mau memahami dan mau mengerti sebelum membuktikan dari individu sendiri.

"Harapan saya semoga progam acuan empat pilar tadi bisa berjalan baik di masyarakat dan kemudian kesadaran masyarakat makin tinggi sehingga kesejahteraan masyarakat bisa semakin meningkat, ekonomi meningkat, kesehatan meningkat, pendidikan meningkat dan kemudian untuk produk kami itu harapan kami bisa memenuhi standarisasi sehingga semakin luas ke pasaran," katanya.
 

Pramono Anung-Rano Karno, Debat Pertama Pilkada DKI Jakarta 2024

Pramono Soroti Wilayah Kumuh Jakarta: Satu Rumah Tidur 3 Shift, Ada yang Tak Pernah Lihat Matahari

Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung menyoroti masih banyaknya warga Jakarta yang tinggal di lingkungan kumuh.

img_title
VIVA.co.id
17 November 2024