Penjelasan KPK Usai Biro Hukum Ikut Dampingi Firli Bahuri Diperiksa Polisi
- VIVA/Ilham
Jakarta – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Filri Bahuri tampak didampingi oleh Biro Hukum KPK ketika menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, terkait dengan dugaan pemerasan ke Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan, kalau semua pengawai maupun pejabat lembaga antirasuah harus didampingi oleh Biro Hukum.
"Jadi begini, sesuai mekanisme, semua insan KPK yang diperiksa sebagai saksi dalam perkara manapun selalu didampingi Tim Biro Hukum KPK," ujar Ali kepada wartawan, Selasa 24 Oktober 2023.
Ketua KPK Firli Bahuri saat jumpa pers di Gedung Merah Putih, Kamis 5/9
- KPK
Saat pemeriksaan di Polda Metro Jaya, kata Ali, saat itu juga turut didampingi oleh Biro Hukum. Dia menyebut pendampingan itu sesuai mekanisme di KPK.
"Sebagaimana beberapa waktu lalu para pegawai KPK yang diperiksa sebagai saksi oleh penyidik Polda Metro Jaya juga sama, mereka dengan pendampingan Tim Biro Hukum KPK," bebernya.
Penampakan Firli di Bareskrim Polri
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Firli Bahuri memakai baju batik coklat lengan panjang saat diperiksa kasus dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK ke eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam penanganan kasus korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) tahun 2021.
Penampakan Ketua KPK Firli Bahuri saat diperiksa polisi terkait kasus pemerasan
- Ist
Hal tersebut diketahui dari foto yang beredar di kalangan awak media. Firli mengenakan celana panjang hitam dan mulutnya terbuka nampak sedang berbicara. Meski begitu, tidak terlihat dia berbicara dengan siapa.
Adapun Firli sendiri sudah sembilan jam lamanya menjalani pemeriksaan. Dia diperiksa sejak pukul 10.00 WIB pagi. Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Safri Simanjuntak mengatakan Firli diperiksa sebagai saksi.
"Diperiksa dalam kapasitas sebagai saksi," ucap Ade kepada wartawan, Selasa 24 Oktober 2023.
Polisi Diduga Peras WN Malaysia, LBH Desak Kapolri Minta Maaf ke Korban dan Tindak Tegas Pelaku
LBH Jakarta mengecam dugaan belasan polisi peras WN Malaysia saat nonton konser DWP. Kapolri diminta usut dan tindak tegas.
