Densus 88 Tangkap Seorang Warga Desa di Sumbawa Barat

Ilustrasi operasi penangkapan tim Densus 88.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

Mataram - Seorang warga dari Desa Seteluk Rea, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, ditangkap oleh Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri.

RI Dukung Surat Perintah Penangkapan ICC Terhadap Netanyahu: Harus Dilaksanakan!

Kepala Kepolisian Resor Sumbawa Barat AKBP Yasmara Harahap saat dhubungi melalui sambungan telepon, Jumat, 20 Oktober 2023, membenarkan adanya seorang warga di wilayah hukumnya yang ditangkap Densus 88. Pria itu ditangkap di sebuah rumah di Desa Seteluk Rea.

Dia mengatakan penangkapan warga itu berlangsung pada Kamis pagi. Polres Sumbawa Barat turut membantu Tim Densus 88 Antiteror Polri dalam penangkapan itu.

ICC Perintahkan Penangkapan PM Israel, Biden Tegaskan AS Akan Lindungi Netanyahu

Ilustrasi/Densus 88 menangkap terduga teroris di Solo beberapa waktu lalu

Photo :
  • VIVAnews/Fajar Sodiq

Polres Sumbawa Barat juga melakukan pemulihan situasi keamanan setelah operasi penangkapan oleh Tim Densus 88Antiteror Polri.

Beda dengan AS, Negara-negara Arab Sambut Baik Surat Penangkapan Netanyahu

Mengenai inisial dan profil dari warga tersebut, Yasmara mengaku tidak mengetahui, karena hal tersebut kewenangan Densus 88.

Dengan adanya penangkapan satu orang di Kabupaten Sumbawa Barat, Densus 88 telah menangkap tiga orang di wilayah Nusa Tenggara Barat. Dua lainnya turut ditangkap pada Kamis pagi di Kabupaten Lombok Timur. Keduanya ditangkap di rumahnya masing-masing yang berada di wilayah Kecamatan Terara.

Penangkapan tiga orang di NTB dikonfirmasi oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan di Jakarta, Jumat. Dia menjelaskan bahwa penangkapan oleh Densus 88 merupakan bagian dari penegakan hukum tindak pidana terorisme.

Ilustrasi penangkapan teroris

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

Mengenai penangkapan tiga orang di wilayah NTB, Ahmad belum mengungkap identitas mereka karena alasan masih ada pengembangan di lapangan. Namun, dia menyampaikan bahwa tiga orang tersebut diduga terlibat dalam jaringan kelompok Jamaah Anshor Daulah (AD). (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya