Pendemo Kikuk saat Dihampiri Gibran: Bingung, Tak Tahu Apa yang Didemo

Gibran Rakabuming didemo
Sumber :
  • YouTube Solo Times

Solo – Ratusan anggota Komunitas Pelestarian Budaya Nusantara melaksanakan aksi unjuk rasa di depan rumah dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung, pada Senin, 16 Oktober 2023. 

Tiga Tersangka Bentrokan Maut di Tanah Abang Ditangkap, 2 Masih Buron

Salah satu poster itu bertuliskan “Kami muak dengan politik dinasti”. Unjuk rasa itu pun kemudian terdengar oleh Gibran. Kakak Kaesang itu pun langsung berinisiatif menghampiri para pendemo.

Gibran Rakabuming didemo

Photo :
  • YouTube Solo Times
Polisi Tangkap Tiga Orang Terkait Bentrokan Maut Pekerja Vs Warga di Tanah Abang

Ketika sampai di lokasi para pendemo, ia dibuat bingung. Sebab, ketika ditanya kenapa melakukan unjuk rasa, pendemo menjawab tidak tahu.

“Tulisannya apa pak? Protes apa sih?,” tanya Gibran kepada sejumlah pendemo, dikutip dari tayangan YouTube, Solo Times, Senin, 17 Oktober 2023.

Video Emak-emak Viral Nyanyi 'Waktu Ku Kecil' Dinotice Jokowi, Warganet Senggol Gibran

“Mboten ngerti (tidak tahu),” kata pendemo bertopi yang membawa kertas itu.

Gibran menghampiri pendemo itu mengatakan ingin mendengar keluhan masyarakat. Namun, salah seorang pendemo itu mengatakan tidak ada keluhan.

Gibran Rakabuming didemo

Photo :
  • YouTube Solo Times

“Saya mau mendengar keluhan gimana,” ujar Gibran.
“Mboten (tidak ada keluhan),” jawab singkatnya.

“Tidak ada keluhan? Tidak ada keluhan di demo ki,” kata Gibran.

Kemudian ia menanyakan pendemo lainnya. Ketika ia bertanya apa kesalahannya, si pendemo mengenakan baju merah itu mengatakan tidak ada kesalahan.

“Salahnya apa?” tanya Gibran.

“Mboten ngertos? Njenengan nggowo niki mosok mboten ngertos (Tidak tahu, kamu bawa ini masak tidak tahu),” kata Gibran.

Masih penasaran, apa sebenarnya yang di demo oleh masyarakat tersebut. Ketika ditanya keluhan lagi, salah seorang mengatakan jika kepemimpinan Gibran sudah bagus.

“Keluhannya nopo (apa), ada yang salah apa, biar kami perbaiki,” ungkap Gibran.

“Top,” kata pendemo.

“Loh kok Top di demo,” ujar Gibran.

Selama demo berlangsung para peserta hanya diam sembari membawa sejumlah spanduk tanpa adanya orasi seperti layaknya aksi turun ke jalan pada umumnya.

Aksi demo itu berlangsung sangat cepat. Sejumlah spanduk dan poster yang dibawa pendemo di antaranya bertuliskan "Kami Muak Dengan Dinasti Politik", "Ojo Dumeh", "Komunitas Pegiat Budaya tapa Bisu" dan "tapa Bisu".

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya