Novel Baswedan Terima Info Ada Kepala Daerah Diperas Oknum KPK
- VIVA/Yeni Lestari
Jakarta – Mantan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengungkapkan bahwa menerima informasi adanya kepala daerah yang menjadi korban dugaan pemerasan oleh oknum di KPK.
Hal itu disampaikan Novel Baswedan dalam podcast 'BOCORAN!!! Tak Hanya Mentan, Ada Juga Kepala Daerah yang Diperas?' yang dikutip dari akun YouTubenya @NovelBaswedanOfficial, Sabtu, 14 Oktober 2023.
"Saya mendapat informasi ada seorang kepala daerah yang juga menjadi korban pemerasan," kata Novel dalam podcast bersama mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto dan peneliti ICW Kurnia Ramadhana.
Novel mencurigai sudah banyak pihak yang jadi korban pemerasan oknum di KPK ini. Hanya saja kebanyakan korban tak berani atau belum bersedia membongkarnya.
"Dari informasi yang kami peroleh itu artinya dugaan sangat keras bahwa korban-korban pemerasan itu banyak. Tapi, yang lebih menarik begini, ketika tadi saya katakan ada pemerasan yang itu merupakan level kejahatan korupsi yang tertinggi, kewenangan digunakan untuk memeras, berarti paling enggak yang lainnya berani lah. Kalau seperti itu, saya sangat yakin kalau perbuatan ini sering dilakukan," kata Novel yang kini menjadi Satgas Pencegahan Korupsi Mabes Polri.
Sebelumnya, KPK memastikan mendukung penuh pengusutan dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) oleh pimpinan KPK. Diduga pimpinan KPK, Firli Bahuri memeras Syahrul Yasin Limpo terkait penanganan kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menjamin pihaknya bakal memfasilitasi Polda Metro Jaya apabila ingin memeriksa SYL yang saat ini ditahan di Rutan KPK.
"Kami mendukung polda, misalnya nanti Polda membutuhkan keterangan dari para tersangka yang ditahan KPK, tentu kami akan memfasilitasi," kata Alexander di kantornya, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat malam tadi.
Alex meyakinkan tak ada persaingan antara KPK dengan Polda dalam menangani kasus dugaan pemerasan tersebut. Alex optimis, baik KPK maupun Polda Metro Jaaya akan bertindak profesional dalam mengusut kasusnya.
"Pasti akan kami fasilitasi. Tinggal nanti kami koordinasikan," kata Alex.