Jessica Wongso Lolos Lie Detector, Kenapa Tetap Dipenjara? Begini Kata Wamenkumham

Edward Omar selaku Wakil Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia (Wamenkumham)
Sumber :
  • YouTube Curhat Bang Denny Sumargo

VIVA – Kasus kopi sianida masih menjadi misteri. Saat kasus awal mencuat tahun 2016, banyak yang menilai bahwa Jessica Wongso memang yang membunuh Wayan Mirna dengan racun sianida.

Namun kini publik menilai Jessica Wongso tidak bersalah. Pendapat ini muncul setelah film dokumenter berjudul “Ice Cold: Murder, Coffee anda Jessica Wongso” tayang di Netflix beberapa waktu lalu.

Kenapa publik bisa berpendapat demikian? Karena terdapat kejanggalan-kejanggalan yang membuat Jessica Wongso tidak bersalah.

Salah satu fakta yang menarik perhatian yaitu soal hasil Lie Detector Jessica Wongso yang disebut lolos, namun tetap dijadikan terdakwa.

Beberapa waktu lalu Edward Omar selaku Wakil Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) hadir di podcast dalam YouTube Denny Sumargo bersama dengan Shandy Handika selaku Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Saat itu, Denny Sumargo bertanya mengenai pemberitaan yang menyebut jika Jessica Wongso lolos Lie Detector. Mendengar pertanyaan itu, Shandy yang berada di samping Edward pun langsung tertawa tipis.

Menurut Edward, pemberitaan tersebut sama sekali tidak benar. Sebab, Lie Detector tidak digunakan para ahli dan juga Polri sebagai alat bukti.

Edward Omar Syarif Hiarej selaku Wakil Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia

Edward Omar Syarif Hiarej selaku Wakil Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia

Photo :
  • YouTube Curhat Bang Denny Sumargo

“Keliru-keliru. Ini sekaligus meluruskan berita bahwa Jessica dihipnotis dan lain sebagainya. Lie Detector pun sama sekali tidak digunakan oleh para ahli maupun oleh Polri,” kata Edward, dikutip dari tayangan YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo, Kamis, 12 Oktober 2023.

“Beritanya, itu tulisannya lolos Lie Detector,” timpal Densu.

“Tidak ada Lie Detector. Jadi penyidik waktu itu tidak menggunakan Lie Detector,” tegas Edward Omar.

Kemudian Denny Sumargo pun mempertanyakan pemberitaan terkait Lie Detector tersebut. Edward mengatakan jika memang ada isu yang berkembang seperti itu. Lalu ia juga menyinggung soal keterangan Prof Ronny Nitibaskara, ahli Kriminologi di persidangan Jessica.

Edward Omar Syarif Hiarej selaku Wakil Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia

Edward Omar Syarif Hiarej selaku Wakil Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia

Photo :
  • YouTube Curhat Bang Denny Sumargo

Namun sayangnya, Prof Ronny Nitibaskara kini sudah meninggal dunia. Jika Prof Ronny belum meninggal, kata Edward, dia bisa menceritakan banyak hal. 

Miris! Sopir Taksi Online Ini Malah Dipenjara Usai Bongkar Pembunuhan Sadis Oknum Polisi

“Kalau tidak (meninggal dunia), beliau bisa bercerita banyak,” kata Edward.

Ketika banyak pihak seperti ahli, doktor dan lainnya memberikan keterangan, Jessica menghadapi dengan santai. Namun ketika Prof Ronny menjelaskan, Jessica menangis.

Deretan Fakta Terbaru Kasus Dokter Kecantikan Abal-Abal Ria Beauty, Polisi yang Menanganinya Dimutasi

“Jessica nangis. Karena Ronny membaca semua apa yang terjadi pada jiwa dan diri Jessica itu sampai diprotes oleh Otto,” jelasnya.

“Beliau itu yang bilang ke saya, 'Prof orang seperti Jessica itu mau menggunakan Lie Detector secanggih apapun tidak akan terdeteksi',” jelas Edrward.

Harvey Moeis Bingung dari Mana Negara Rugi Rp300 Triliun di Kasus Timah: Masyarakat Kena Prank!

Alasan itulah kenapa pihak kepolisian tidak menggunakan lie detector dalam proses pemeriksaan.

“Saya berulang kali mengkonfirmasi ini kepada Pak Krishna Murti dan tidak menggunakan lie detector,” tegasnya.

Kapolda Sulsel Irjen Yudhiawan memimpin konfersi pers kasus uang palsu di UIN Alauddin Makassar.

Deretan Fakta-fakta Kasus Pabrik Uang Palsu di UIN Makassar, Sudah Tetapkan 17 Orang Tersangka

Baru-baru ini publik tengah dihebohkan dengan kasus pabrik uang palsu yang dilakukan di kampus UIN Alauddin Makassar. Kasus tersebut menggemparkan masyarakat di Tanah Air

img_title
VIVA.co.id
19 Desember 2024